Kepala Staf IDF Herzi Halevi Tuntut Netanyahu Minta Maaf Atas Pernyataannya yang Mengkritik Militer
Kepala Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi Menuntut Netanyahu Minta Maaf Atas Pernyataan yang Mengkritik Militer
Penulis: Muhammad Barir
Kasad Israel Herzi Halevi Menuntut Netanyahu Minta Maaf Atas Pernyataan yang Mengkritik Militer
TRIBUNNEWS.COM- Kepala Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi Menuntut Netanyahu Minta Maaf Atas Pernyataan yang Mengkritik Militer
Sejak dimulainya perang genosida Israel di Gaza Oktober lalu, perselisihan antara Netanyahu dan para pemimpin militer telah muncul beberapa kali.
Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi telah menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk meminta maaf atas komentar terbarunya.
Komentar Netanyahu mengkritik militer karena tidak memberikan tekanan yang cukup pada Hamas untuk mencapai kemajuan dalam perundingan penyanderaan, media Israel melaporkan pada hari Selasa.
Saluran 12 Israel melaporkan bahwa dalam sebuah konferensi pers pada hari Sabtu, Netanyahu menegaskan bahwa ia merasa terpaksa meneruskan invasi Rafah “demi” negosiasi karena telah “tidak ada kemajuan” selama berbulan-bulan.
"Selama berbulan-bulan tidak ada kemajuan karena tekanan militer tidak cukup kuat dan saya pikir, demi kesepakatan penyanderaan dan demi kemenangan atas Hamas, kita harus memasuki Rafah," kata Netanyahu.
Israel melancarkan serangan darat terhadap kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada tanggal 6 Mei, merebut kendali Koridor Philadelphia, termasuk perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir.
'Tekanan'
Laporan tersebut, yang dikutip oleh kantor berita Anadolu, juga mencatat bahwa pejabat militer menafsirkan komentar Netanyahu seolah menyiratkan bahwa ia menginginkan tindakan di Rafah, tetapi perwira senior militer tidak menindaklanjutinya, sehingga memaksanya untuk menekan mereka.
Selama pertemuan pada hari Minggu yang juga dihadiri oleh kepala dua badan keamanan utama Israel, Shin Bet dan Mossad, Halevi meminta Netanyahu untuk meminta maaf, Channel 12 melaporkan.
Halevi dilaporkan mengatakan: "Kata-kata ini serius. Saya menuntut perdana menteri untuk meminta maaf."
Namun, Netanyahu belum meminta maaf, menurut saluran tersebut.
Seorang juru bicara militer yang menanggapi permintaan komentar dari saluran tersebut mengatakan: “Kami tidak menanggapi apa yang dikatakan dalam diskusi tertutup.”
Para pejabat di kantor Netanyahu mengatakan mereka “tidak mengetahui adanya pernyataan seperti itu dalam pertemuan keamanan ini.”