Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Elektabilitas Joe Biden Longsor, Warga AS Lebih Pilih Donald Trump Jadi Presiden Baru

Turunnya elektabilitas Joe Biden dalam pilpres AS terjadi setelah ia tampil kurang prima dalam debat calon presiden perdana duel dengan Donald Trump.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Elektabilitas Joe Biden Longsor, Warga AS Lebih Pilih Donald Trump Jadi Presiden Baru
AFP/ANGELA WEISS
Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik untuk tahun 2024 Donald Trump, dengan perban di telinganya setelah terluka dalam percobaan pembunuhan, meninggalkan gedung pada akhir hari kedua Konvensi Nasional Partai Republik 2024 di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, 16 Juli 2024. - Beberapa hari setelah ia selamat dari percobaan pembunuhan, Donald Trump memenangkan nominasi resmi sebagai calon presiden dari Partai Republik dan memilih loyalis sayap kanan J.D. Vance sebagai calon wakil presiden, mengawali konvensi partai yang penuh kemenangan setelah percobaan pembunuhan yang gagal akhir pekan lalu. (Photo by ANGELA WEISS / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Di tengah persaingan ketat para kandidat calon wakil presiden dalam pemilihan umum (Pemilu) AS, hasil survey membuktikan bahwa elektabilitas Presiden petahana Amerika Serikat, Joe Biden mengalami penurunan tajam.

Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan Reuters terhadap 992 warga AS, Joe Biden hanya bisa mengumpulkan suara 41 persen suara, lebih rendah ketimbang pesing utamanya yakni Donald Trump yang sukses meraup beda suara 43 persen, dua persen lebih unggul dari Biden.

Baca juga: Rusia Tuding AS Berada di Balik Perang Gaza & Kekerasan di Timteng: Eksperimen Geopolitik Baru

Hasil serupa juga dalam survei The Economist, dimana Joe Biden dari partai Demokrat hanya dapat mengantongi 43 persen, sementara Trump dari partai Republik sungguh mengumpulkan 46 persen, memimpin tiga persen suara lebih tinggi ketimbang Biden.

Turunnya elektabilitas Joe Biden dalam pilpres AS terjadi setelah ia tampil kurang prima dalam debat calon presiden perdana duel dengan Donald Trump.

Dalam debat yang digelar selama 90 menit, Biden beberapa kali menjawab pertanyaan dengan gagap. Tak sampai disitu Biden juga sempat berdiri membeku di belakang podium, mulut ternganga, matanya melebar dan tidak berkedip untuk waktu yang lama.

Biden dinilai tak fokus menyerang Trump. Bukannya mengadu data dan program, ia justru menyerang pribadi Trump atas kasus yang sedang menyeretnya. Tak sampai disitu, pasca insiden penembakan Trump saat kampanye di Pennsylvania pada 13 Juli lalu membuat elektabilitas pemilu di AS memanas.

BERITA REKOMENDASI

Alasan ini yang membuat kubu Joe Biden yang mulai membelot memilih Trump, mereka mengaku khawatir dengan tindakan kekerasan yang akan meningkat selama masa-masa pemilu.

Didesak Mundur

Posisi Joe Biden kini tengah diujung tanduk usai Partai Demokrat, pemimpin parlemen di DPR AS mendesak Presiden Joe Biden untuk mundur dari pemilihan umum presiden (pilpres) 2024.

Desakan ini diajukan para anggota partai Demokrat AS setelah Joe Biden tampil kurang prima dalam debat calon presiden perdana duel dengan Donald Trump. Salah satu staf Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat mengungkapkan 25 anggota DPR dari Partai Demokrat telah bersiap untuk meminta Biden mundur jika ia tampak semakin goyah dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: Rusia Sambut Baik Penunjukkan JD Vance, Usulan Cawapres Trump untuk Ukraina Didukung Kremlin

Salah satunya ada perwakilan AS, Lloyd Doggett yang menjadi anggota Kongres pertama dari Partai Demokrat yang secara terbuka menyerukan agar Biden mundur dari pemilihan presiden.

Meski mendapat banyak tekanan, Joe Biden menegaskan bahwa dirinya tidak akan menarik diri bursa Pemilihan Presiden (pilpres) AS yang akan November mendatang.

Dalam kesempatan itu Biden menampik adanya keretakan hubungan dengan para parlemen DPR AS, dia menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir pihaknya telah menjalin kontrak kerjasama dengan dengan anggota parlemen.

Adapun pernyataan itu disampaikan Biden untuk membungkam seruan-seruan yang memintanya meninggalkan pilpres 2024 setelah penampilannya dalam debat calon presiden pada akhir pekan lalu, tak maksimal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas