Komentari Ledakan Drone di Tel Aviv, Pemimpin Oposisi Israel Nilai Netanyahu Tak Mampu Beri Keamanan
Pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu dianggap tidak mampu memberikan keamanan pada warga Israel.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
![Komentari Ledakan Drone di Tel Aviv, Pemimpin Oposisi Israel Nilai Netanyahu Tak Mampu Beri Keamanan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pm-israel-benjamin-netanyahu-pidato.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Ledakan pesawat tak berawak atau drone yang terjadi di Tel Aviv, Israel, menyebabkan 10 orang terluka dan satu orang tewas, Jumat (19/7/2024) pagi waktu setempat.
Serangan udara itu menggelegar di jalan-jalan dan menyebabkan serpihan-serpihan peluru jatuh dan meninggalkan radius ledakan yang besar.
Politisi oposisi Israel, Yair Lapid, menanggapi serangan pesawat tak berawak tersebut.
Menurutnya, pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mampu memberikan keamanan pada warga Israel.
“Bukti lebih lanjut bahwa pemerintah ini tidak mengetahui dan tidak dapat memberikan keamanan kepada warga Israel," kata Yair Lapid, Jumat, dikutip dari Al Jazeera.
"Mereka yang kehilangan daya tangkal di utara dan selatan juga kehilangannya di jantung kota Tel Aviv."
"Tidak ada kebijakan, tidak ada rencana, semua hubungan masyarakat dan diskusi tentang diri mereka sendiri. Mereka (pemerintah) harus pergi," papar Pemimpin Partai Yesh Atid yang berhaluan tengah itu.
Houthi Yaman Klaim Serangan
Pemberontak Houthi Yaman pada Jumat mengaku bertanggung jawab atas ledakan pesawat tak berawak di Tel Aviv.
Kelompok Houthi telah berulang kali meluncurkan pesawat nirawak dan rudal ke Israel selama perang yang berlangsung selama sembilan bulan, sebagai bentuk simpati kepada Hamas.
Namun hingga hari Jumat, semua pesawat itu dicegat oleh Israel atau sekutu Barat yang memiliki pasukan yang ditempatkan di wilayah tersebut.
Baca juga: Houthi Ancam Israel, Siap Perluas Operasi di Samudra Hindia dan Mediterania
Dilansir AP News, kelompok itu memuji kemampuan pesawat tak berawak tersebut untuk menerobos pertahanan udara Israel.
Mereka bertujuan untuk mencapai wilayah terdalam Israel sebagai respons terhadap perang di Gaza antara Israel dan militan Hamas, yang kini telah memasuki bulan kesembilan.
Serangan Houthi terjadi beberapa jam setelah militer Israel mengonfirmasi bahwa salah satu serangan udaranya telah menewaskan seorang komandan Hizbullah dan militan lainnya di Lebanon selatan.
Israel sejauh ini belum melancarkan serangan terhadap Houthi, sehingga sekutunya dapat memimpin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.