Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intelijen Israel: Drone Houthi Pakai Rute Sudan-Libya-Mesir, Meledak di Tel Aviv, Irak Ikut Membantu

Rute memutar lewat Afrika yang digunakan drone Houthi Yaman mampu menjangkau Tel Aviv dan tak bisa dicegat Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Intelijen Israel: Drone Houthi Pakai Rute Sudan-Libya-Mesir, Meledak di Tel Aviv, Irak Ikut Membantu
khaberni/HO
Kolase drone kelompok Houthi Yaman buatan Iran dan ledakan yang dihasilkan saat menjangkau Kota Tel Aviv di Israel dalam sebuah serangan yang tidak bisa dicegat tentara Israel, Jumat (19/7/2024). 

Intelijen Israel: Drone Houthi Pakai Rute Sudan-Libya-Mesir Sebelum Meledak di Tel Aviv, Irak Ikut Membantu

TRIBUNNEWS.COM - Laporan Channel 12 Israel mengungkap informasi intelijen tentang alasan keberhasilan drone yang diluncurkan kelompok Ansarallah Houthi dari Yaman mencapai Tel Aviv dan menyebabkan kematian seorang warga Israel.

Media tersebut menyatakan dalam laporannya, drone tersebut terbang pada rute baru, mulai dari Yaman,  bergerak melalui Sudan dan Libya, lalu ke Mesir.




Dari sana, drone lalu terbang ke ke Laut Mediterania untuk kemudian melintas jauh ke wilayah Israel.

Baca juga: Drone Houthi Buatan Iran Bobol Tel Aviv, Tentara IDF Ungkap Human Error Penyebab Drone Tak Dicegat 

Dikatakannya, drone tersebut membawa hulu ledak yang sangat kecil, sehingga dapat membawa banyak bahan bakar untuk meningkatkan jangkauan penerbangan.

Dia menjelaskan, tentara AS mendeteksi 5 drone yang diluncurkan dari Yaman, dan hanya mampu mencegat 4 drone.

Laporan menunjukkan kalau Israel diberitahu bahwa drone kelima sedang dalam perjalanan dan dilacak menggunakan sistem pemantauan.

BERITA TERKAIT

"Angkatan Udara Israel mengukur waktu penerbangan drone tersebut, dan ketika itu berlalu, mereka memperkirakan drone tersebut tersesat dan jatuh," ungkap laporan tersebut.

Baca juga: Hamas Kelabuhi Divisi Intelijen Militer Israel, Mulai Rencanakan Operasi Banjir Al-Aqsa 8 Tahun Lalu

Dia menyebutkan, pesawat tanpa awak tersebut kemudian terdeteksi dalam sistem pelacakan dan diikuti selama 6 menit dari ruang komando Angkatan Udara Israel.

Pun, pada saat yang sama, drone lain terlihat terbang dari Irak dan dialihkan serta dicegat.

'Bantuan' dari milisi Iran ini rupanya cukup mengalihkan perhatian sistem pertahanan udara Israel dari ruang komando angkatan udara mereka.

"Angkatan Udara Israel mengklasifikasikan drone Houthi sebagai target yang tidak mengancam, dan tidak ada sirene yang dibunyikan," tulis laporan itu.

"Hal ini menunjukkan bahwa Houthi telah memperbarui drone tersebut dengan hulu ledak kecil, dan drone tersebut membawa 5 hingga 7 kilogram bahan peledak, bukan 18 kilogram seperti biasanya dalam pawai Houthi," ungkap laporan tersebut.

Baca juga: Jumlah Petempur Hamas vs Tentara Israel 1:20, Pakar Militer: Bukan Soal Banyak, IDF Gak Bisa Perang

1 Orang Tewas dalam Ledakan di Dekat Kedubes AS di Tel Aviv, Houthi Akui Bertanggung Jawab
1 Orang Tewas dalam Ledakan di Dekat Kedubes AS di Tel Aviv, Houthi Akui Bertanggung Jawab (Kolase Tribunnews.com)

Sirine Tak Terdengar

Seperti dilaporkan, sebuah pesawat tak berawak (drone) bermuatan bahan peledak yang diluncurkan Houthi menyerang sebuah gedung apartemen di pusat Tel Aviv pada dini hari Jumat pagi (19/7/2024).

Serangan Houthi itu menewaskan seorang pria Israel dan melukai beberapa lainnya.

Menurut penyelidikan awal yang dilakukan oleh Angkatan Udara Israel, kendaraan udara tak berawak itu telah diidentifikasi, tetapi karena kesalahan manusia, drone Houthi gagal dihancurkan oleh Iron Dome Israel.

Bahkan ​​tidak ada sirene peringatan yang dibunyikan.

Dilaporkan drone tersebut langsung menghantam sebuah gedung apartemen di Tel Aviv pada pukul 3:12 pagi. 

"Setelah mencapai Israel dari Yaman, pesawat tak berawak tersebut menuju Tel Aviv dari arah laut," kata Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari dalam konferensi pers, mengutip Times Of Israel.

Drone tersebut, yang diidentifikasi oleh IDF sebagai Samad-3 buatan Iran yang telah dimodifikasi agar memiliki jangkauan yang lebih jauh.

Dilaporkan drone Houthi telah terbang ke Israel selama beberapa jam pada ketinggian rendah, menurut penyelidikan.

Lokasi serangan berdekatan dengan beberapa hotel dan Kantor Cabang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tel Aviv

Hingga Jumat pagi, militer Israel belum memperoleh informasi intelijen yang menunjukkan bahwa serangan pesawat nirawak itu ditujukan ke gedung kedutaan.

Dilaporkan di lokasi yang menjadi sasaran drone Tel Aviv tersebut menjadi tempat bagi orang Israel yang pergi bekerja, ataupun wisatawan yang pergi ke pantai atau berbelanja.

Baca juga: Hamas Kelabuhi Divisi Intelijen Militer Israel, Mulai Rencanakan Operasi Banjir Al-Aqsa 8 Tahun Lalu

Juga menjadi kawasan bagi warga di Tel Aviv duduk menikmati kopi dan menikmati suasana Tel Aviv.

Banyak hotel di daerah tersebut saat ini menampung warga Israel yang mengungsi yang harus meninggalkan rumah mereka di perbatasan utara dan selatan di tengah perang yang sedang berlangsung.

Seorang pria yang tinggal di dekat lokasi kejadian mengatakan ledakan dahsyat itu datang entah dari mana asalnya.

"Saya pergi tidur dan tiba-tiba saya mendengar ledakan yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Saya pikir mungkin saya tidak mendengar sirene,” kata pria bernama Aviel.

“Setelah tujuh bulan bertugas di cadangan, saya pikir kami telah meninggalkan negara ini dalam keadaan yang lebih baik. Seluruh bangunan tertutup debu dan barang-barang jatuh menimpa kami di apartemen.”

Sementara itu kelompok Houthi di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan itu pada hari sebelumnya.

Juru bicara militer Houthi Yaman Yahya Saree mengatakan kelompok itu menyerang Tel Aviv dengan pesawat tak berawak dan akan terus menargetkan Israel sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina dalam perang Gaza.

Saree mengatakan bahwa Tel Aviv akan terus menjadi target utama Houthi.

Houthi juga melaporkan telah meluncurkan Drone penyerangan bermuatan peledak yang dapat menerobos sistem deteksi radar pertahanan udara Israel.

(oln/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas