Israel Ungkap Cara Drone Houthi Bobol Tel Aviv, Kelabui Radar usai Terbang dari Yaman
Investigasi awal Israel mengungkap perkiraan cara drone Houthi membobol Tel Aviv setelah tempuh jarak 2.000 km dari Yaman pada Jumat fajar.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
![Israel Ungkap Cara Drone Houthi Bobol Tel Aviv, Kelabui Radar usai Terbang dari Yaman](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/juru-bicara-militer-houthi-yahya-saree-675765.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel membuka penyelidikan untuk mencari tahu mengapa mereka tidak mencegat drone yang diluncurkan oleh Houthi menuju Tel Aviv pada Jumat (19/7/2024) saat fajar.
Perkiraan Israel menunjukkan drone yang diluncurkan dari Yaman dan meledak di Tel Aviv kemarin, menempuh jarak sekitar 2.000 kilometer dan mengambil jalur baru untuk menyesatkan sistem pemantauan tentara.
"Drone tersebut terkadang mengambil jalur baru dibandingkan sebelumnya, untuk menyesatkan sistem deteksi dan pemantauan tentara Israel," lapor surat kabar Yedioth Ahronoth, Sabtu (20/7/2024).
Menurut perkiraan Israel, hulu ledak pesawat, yang berbobot beberapa kilogram, dirancang untuk memungkinkan penerbangan jarak jauh.
Yedioth Ahronoth mengatakan tentara Israel terus menyelidiki seluruh jalur penerbangan.
Menurut perkiraan awal, drone tersebut melewati Sinai, melintasi Laut Mediterania di lepas pantai selatan Israel.
Kemudian terbang di ketinggian rendah, dan sesampainya di tepi Tel Aviv, ia turun hingga ketinggian beberapa puluh meter di atas permukaan air agar tidak ketahuan.
Sementara, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan berat drone tersebut diperkirakan sekitar 10 kilogram, dan perjalanan tersebut memakan waktu sekitar 10 jam selama perjalanan dari Yaman ke Tel Aviv.
Israel Kebobolan Drone Houthi
Sistem pertahanan udara Israel gagal mendeteksi drone yang diluncurkan Houthi dari Yaman pada Jumat fajar.
"Sebuah drone sangat besar yang dapat terbang jarak jauh digunakan dalam serangan Tel Aviv," kata seorang pejabat militer Israel kepada Radio Angkatan Darat Israel kemarin malam.
Baca juga: Ali Al-Houthi Kirim Pesan ke Israel: Kapal-Kapal Bisa ke Pelabuhan Eilat Asal Bantuan Masuk ke Gaza
"Kesalahan manusia menyebabkan sistem intersepsi dan pertahanan tidak beroperasi. Tidak ada peringatan yang dikeluarkan di Tel Aviv karena (sistemnya) tidak diaktifkan," tambahnya.
Ia mengatakan masalah ini sedang diselidiki dan Israel meningkatkan patrolinya di wilayah itu.
“Masalah ini sedang diselidiki secara mendalam. Banyak pasukan yang bekerja di lokasi tersebut, dan Angkatan Udara telah memperkuat patroli udara yang beroperasi untuk melindungi langit negara," ujarnya, seperti diberitakan Al Jazeera.
Sementara itu, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan drone tersebut dipantau dan tidak dicegat karena tidak diklasifikasikan sebagai target musuh.
Beberapa jam setelah drone itu menghantam Tel Aviv, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengonfirmasi keberhasilan pasukannya untuk meluncurkan drone ke Israel.
“Angkatan udara menargetkan Tel Aviv dengan drone Jaffa baru yang tidak dapat dideteksi radar,” kata Yahya Saree kemarin pagi.
Ia menekankan bahwa Houthi memiliki banyak target di wilayah pendudukan Palestina dan mereka akan menyerangnya secara berturut-turut.
![Sebuah drone meledak di Tel Aviv pada Jumat (19/7/2024) pagi. Satu orang tewas dalam ledakan itu. Sementara itu, Houthi Yaman mengindikasikan akan mengumumkan rincian operasi mereka yang menargetkan Tel Aviv.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ledakan-drone-di-tel-aviv-65io.jpg)
Ini adalah pertama kalinya Israel mengakui Tel Aviv menjadi sasaran serangan udara oleh pesawat tak berawak yang datang dari Yaman sejak Houthi memulai operasi mereka terhadap sasaran di Israel dan kapal-kapal terkait di Laut Merah, Selat Bab al-Mandab dan Teluk Aden, menurut laporan Agence France-Presse.
Sejak 19 November 2023, Houthi menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Jalur Gaza.
Houthi mengatakan mereka tidak akan menghentikan serangannya di Laut Merah sampai berakhirnya agresi Israel di Jalur Gaza, pencabutan pengepungan di Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.
Sementara itu sekutu Israel, AS, bersama Inggris membentuk koalisi Laut Merah untuk menyerang wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman dan menekan Houthi agar berhenti menyerang kapal-kapal terkait Israel di kawasan itu.
Peluncuran drone dari Yaman ke Tel Aviv kemarin adalah pertama kali Houthi memulai operasi di darat.
Jumlah Korban
Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 38.794 jiwa dan 89.364 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (18/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.