Populer Internasional: Serangan Drone Houthi Tak Libatkan Iran - Sosok Kontroversial Kamala Harris
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Houthi mengeklaim, serangannya terhadap Tel Aviv tidak berkaitan dengan Iran.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Kelompok Houthi mengeklaim, serangan drone-nya terhadap Tel Aviv tidak berkaitan dengan Iran.
Sementara itu, Rusia kapok menempatkan kapal-kapalnya di Krimea karena terus ditenggelamkan Kyiv.
Soal pemilihan presiden AS, sosok Kamala Harris yang digadang-gadang menjadi capres dari partai Demokrat, rupanya penuh kontroversi.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Meski Didukung Iran, Houthi Tegaskan Serangan Drone Tel Aviv Tak Ada Sangkut Pautnya dengan Teheran
Militan Houthi di Yaman yang didukung Iran mengeklaim, Teheran tidak ada sangkut pautnya dengan serangan pesawat tak berawak terhadap Ibu Kota Israel, Tel Aviv pada Jumat (19/7/2024).
Jumat kemarin, sebuah pesawat nirawak meledak di persimpangan jalan dekat gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tel Aviv.
Eskalasi itu menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya, serta menimbulkan kerusakan pada sejumlah bangunan di sekitarnya.
Serangan ini terbukti menjadi salah satu serangan langka yang diluncurkan oleh Houthi dan berhasil mendarat di wilayah Israel.
Beberapa jam setelah serangan itu, Juru bicara Houthi Nasr al-Din Amer dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa "Iran tidak terlibat dalam keputusan untuk menyerang Tel Aviv."
Baca juga: Bagaimana Drone Houthi Bisa Capai Israel, Tempuh 2.600 Km, Lewati Sudan-Mesir, dan Kagetkan Israel?
2. Rusia Kapok Tempatkan Kapal Rudal Jelajah di Krimea, Berikut Kapal Perang yang Ditenggelamkan Kiev
Ukraina mengeklaim bahwa Rusia kini tidak mau lagi menempatkan kapal kapal induk rudal jelajahnya di wilayah pendudukan Krimea di Selat Kerch.
Drone-drone canggih Kiev kini menjadi ancaman bagi armada angkatan laut Rusia.
Ukrinform melaporkan berdasarkan layanan pers Angkatan Laut Ukraina, pada Minggu (21/7/2024) Rusia menempatkan empat kapal perang dalam tugas tempur di Laut Azov.