Reaksi Kremlin terhadap Pencalonan Kamala Harris, Peskov: Sangat Tidak Bersahabat dengan Rusia
Moskow akhirnya memberikan reaksinya, saat Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris semakin dekat untuk mengamankan nominasi Partai Demokrat
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Moskow akhirnya memberikan reaksinya saat Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, semakin dekat untuk mengamankan nominasi Partai Demokrat.
Kremlin lebih bersikap hati-hati terhadap kemungkinan Kamala Harris maju sebagai Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat melawan Donald Trump dari Partai Republik, setelah Presiden Joe Biden mengumumkan mundur dari Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024.
Dikutip dari Reuters, Senin (22/7/2024), Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut Kamala Harris tidak memberikan kontribusi nyata terhadap hubungan dengan Moskow, "selain beberapa retorika yang tidak bersahabat."
"Sejauh ini, kontribusinya terhadap hubungan bilateral kita belum terlihat," kata Peskov, dikutip dari Kyiv Independent.
"Ada pernyataan-pernyataan yang sarat dengan retorika yang sangat tidak bersahabat terhadap negara kita," lanjutnya.
Walaupun Peskov tidak menyebutkan secara pasti komentar Harris mana yang ia maksud, Harris telah berterus terang mengenai invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dalam beberapa kesempatan.
Ditanya apakah Rusia terkejut dengan langkah Biden, Peskov mengatakan sudah tidak lagi terkejut dengan sejumlah peristiwa politik di Amerika.
"Dalam beberapa tahun terakhir, apa yang terjadi di Amerika Serikat telah mengajarkan kita untuk tidak terkejut oleh apa pun," urai Peskov kepada wartawan.
"Kami tidak terlalu terkejut," tegasnya.
Peskov menuturkan Rusia memiliki prioritas berbeda.
Komentar Kamala Harris atas Perang Rusia-Ukraina
Sehari setelah peluncuran invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, Kamala Harris, dalam sebuah posting di media sosial, menggambarkannya sebagai "tidak beralasan" dan "tidak dapat dibenarkan."
Baca juga: Kamala Harris
Pada Februari 2023, Harris menggambarkan Rusia sebagai (negara) mengerikan dan kejam, dan mengumumkan Amerika Serikat menetapkan Kremlim telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.
"Dalam kasus tindakan Rusia di Ukraina, kami telah memeriksa buktinya, kami mengetahui standar hukumnya, dan tidak ada keraguan: Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Kamala Harris.
"Pertama, sejak hari-hari awal perang yang tak beralasan ini, kami telah menyaksikan pasukan Rusia terlibat dalam kekejaman dan kejahatan perang yang mengerikan."