Roket Perlawanan Islam di Lebanon Gempur Tzuriel, Sebuah Garnisun Hancur dan Terbakar
Hizbullah mengatakan bahwa para pejuangnya menembakkan puluhan peluru artileri roket jenis Grad ke pemukiman Tzuriel.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Perlawanan Islam di Lebanon atau dikenal sebagai Hizbullah masih terus melancarkan serangkaian operasi melawan pasukan pendudukan Israel.
Hizbullah juga menanggapi serangan Israel terhadap kota-kota dan warga sipil Lebanon pada hari Senin.
Di Front Utara, sirene berbunyi di beberapa permukiman jauh di dalam perbatasan Israel-Palestina sekitar pukul 22:40 waktu setempat.
Hizbullah mengatakan bahwa para pejuangnya menembakkan puluhan peluru artileri roket jenis Grad ke pemukiman Tzuriel, sekitar 7 km dari garis penarikan Israel dari Lebanon Selatan.
Serangan roket Hizbullah terhadap Tzuriel dilakukan sebagai balasan atas agresi Israel terhadap warga sipil di kota Hanine.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah bersumpah setiap serangan baru Israel terhadap warga sipil Lebanon akan dibalas dengan serangan balasan dari pejuang Perlawanan, yang menargetkan permukiman yang belum tersentuh sejak konfrontasi dimulai pada 8 Oktober 2023.
Stasiun penyiaran Israel Channel 14 mengatakan bahwa beberapa roket jatuh di Tzuriel dan menghantam infrastruktur dan sebuah bangunan di permukiman tersebut. Situs berita Israel Ynet mengatakan bahwa para pemukim melaporkan adanya cedera akibat serangan tersebut.
Perlu dicatat bahwa Tzuriel termasuk di antara pemukiman yang belum dievakuasi berdasarkan perintah resmi dari pemerintah Israel.
Kemudian, Perlawanan memperbarui serangannya terhadap pemukiman Menara, menargetkan beberapa bangunan yang digunakan oleh pasukan pendudukan dengan senjata yang sesuai.
Operasi hari ini bertepatan dengan peluncuran video peringatan kritis, yang memperlihatkan kemampuan pasukan anti-tank Hizbullah, dengan peringatan yang jelas kepada otoritas Israel agar tidak menginvasi Lebanon.
Dalam pengumuman yang dibagikan pada hari Senin (22/7/2024), Unit Media Militer Hizbullah mengatakan bahwa para pejuangnya meluncurkan pesawat tanpa awak bunuh diri ke lokasi militer al-Malkiyah.
Baca juga: Hizbullah Sebut Serangan IDF Tindakan Bodoh, Eskalasi Perang Makin Berbahaya
Serangan tersebut berdampak pada satu bagian garnisun, yang kemudian hancur dan terbakar, Al Mayadeen melaporkan.
"Pada Senin sore, pukul 17.45 (waktu setempat) pejuang Hizbullah menghancurkan perangkat lunak mata-mata yang dipasang di situs militer al-Radar di Shebaa Farms, Lebanon yang diduduki,"
"Lima menit kemudian pejuang Hizbullah menyerang lokasi militer al-Raheb dan memberikan serangan langsung ke perangkat mata-mata yang dipasang di lokasi tersebut.," papar pengumuman Hizbullah.
Malam harinya, pejuang Hizbullah melancarkan dua serangan terhadap pemukiman Israel sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap kota Yater dan Khiam di Lebanon.
Serangan pertama menargetkan sebuah bangunan di pemukiman Menara yang digunakan oleh pasukan pendudukan.
Serangan itu terjadi sebagai respons terhadap agresi Israel di Yater dan mengakibatkan serangan langsung ke bangunan tersebut, yang menyebabkan kebakaran di dalam bangunan tersebut.
Eskalasi kedua menyaksikan pejuang Hizbullah menyerang beberapa bangunan di pemukiman Metulla, sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap Khiam, yang mengakibatkan serangan langsung ke bangunan tersebut dan menyebabkan kebakaran dalam struktur tersebut.
IDF mengatakan 10 roket ditembakkan ke Galilea
Rentetan sekitar 10 roket ditembakkan dari Lebanon ke Galilea Atas beberapa waktu lalu, kata IDF.
Beberapa roket ditembak jatuh oleh Iron Dome.
Tidak ada laporan korban luka, Times of Israel melaporkan.
Peristiwa terbaru perang Israel-Hamas
* Setidaknya 70 orang tewas dalam serangan Israel di timur Khan Yunis yang dimulai beberapa menit setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi massal.
* Pertahanan Sipil Palestina mengatakan perintah evakuasi baru mempengaruhi lebih dari 400.000 orang.
* Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan pasukan Israel menembaki konvoi PBB yang menuju Kota Gaza pada hari Minggu (21/7/2024), meskipun gerakan tersebut telah disetujui oleh otoritas Israel.
* Knesset Israel meloloskan tiga rancangan undang-undang yang melarang UNRWA dan menetapkannya sebagai “organisasi teroris”.
* Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan bahwa tindakan Knesset sama saja dengan “upaya membunuh lembaga tersebut, membunuhnya secara politis”
* Wartawan dan kelompok hak asasi manusia mendesak Presiden AS Joe Biden untuk menekan Netanyahu mengenai pembunuhan wartawan dan akses pers di Gaza selama kunjungannya ke AS.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)