Capres AS Kamala Harris 'Senggol' Donald Trump di Kampanye Perdananya, Singgung Soal Pelecehan
Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris menyenggol capres dari Partai Republik, Donald Trump di kampanye perdananya.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Kamala Harris 'menyenggol' capres dari Partai Republik, Donald Trump dalam kampanye perdananya di Milwaukee, Wisconsin, Selasa (23/7/2024).
Dalam pidato perdananya itu, Kamala Harris sempat menyinggung soal pelecehan seksual terhadap wanita dan penipuan.
Berbicara tentang rekam jejaknya sebagai jaksa di California, Harris mengatakan dia “menangani semua jenis pelaku, mulai dari predator yang melecehkan wanita, penipuan yang merugikan konsumen, dan penipuan yang melanggar aturan demi keuntungan pribadi”.
"Jadi dengarkan saya ketika saya katakan, saya tahu tipe Donald Trump," katanya, dikutip dari CNN.
Pernyataan Harris ini disambut meriah dari para pendukungnya sambil meneriakkan "penjarakan dia" di sebuah gedung olahraga sekolah menengah.
Gema teriakan "penjarakan dia" juga pernah menonjol di kampanye umum Trump pada tahun 2016, ketika dirinya menghadapi Hillary Clinton.
Harris mencatat bahwa kurang dari dua hari setelah Biden keluar dari persaingan dan mendukung wakil presidennya, ia telah mengumpulkan cukup dukungan dari delegasi Konvensi Nasional Demokrat (DNC) untuk menjadi calon partai.
Ia juga mengangguk pada peran penting yang akan dimainkan Wisconsin dalam persaingan untuk mendapatkan 270 suara elektoral.
"Jalan menuju Gedung Putih melewati Wisconsin. Dan untuk menang di Wisconsin, kami mengandalkan Anda, di sini, di Milwaukee."
"Dan Anda membantu kami menang pada tahun 2020. Dan pada tahun 2024, kami akan menang lagi," kata Harris.
Ia berupaya menyampaikan pesan ekonomi yang jauh lebih jelas dan lebih berwawasan ke depan daripada argumen Biden tentang prestasinya sendiri.
Baca juga: Kekayaan Kamala Harris dan Suami Capai Rp129 Miliar, Meningkat Dibandingkan Tahun 2021
"Membangun kelas menengah," tegas Harris kepada para pendukungnya.
Harris juga menunjuk pada apa yang disebutnya sebagai "agenda ekstrem Proyek 2025" Trump.
Trump telah menolak rencana kebijakan yang didukung oleh Heritage Foundation, yang dibuat oleh banyak mantan stafnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.