Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Media Israel: IDF Sensor Jumlah Tentara yang Tewas dalam Serangan Terbaru Hizbullah di Utara

Rabu (24/7/2024) malam terindikasi adanya serangan mematikan Hizbullah ke pasukan pendudukan Israel di kawasan perbatasan Utara

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Media Israel: IDF Sensor Jumlah Tentara yang Tewas dalam Serangan Terbaru Hizbullah di Utara
khaberni
Perbatasan Lebanon-Palestina yang diduduki Israel. Gerakan Hizbullah melancarkan serangan harian mematikan ke wilayah Israel sebagai bagian dari dukungan terhadap milisi perlawanan Palestina di Gaza. 

Serangan Mematikan Terbaru Hizbullah ke Israel di Utara, IDF Sensor Jumlah Prajurit yang Tewas

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah Media Israel pada Selasa atau Rabu (24/7/2024) malam melaporkan indikasi adanya serangan mematikan yang diterima pasukan pendudukan Israel di kawasan perbatasan Utara dengan Lebanon.

Media Israel mengistilahkan serangan mematikan itu sebagai 'peristiwa sulit di utara'.

Baca juga: Media Israel: Situasi di Utara Tak Lagi Bisa Dikendalikan, Tak Ada Peluang Memukul Mundur Hizbullah

Media Ibrani mengatakan insiden keamanan yang diduga adalah konfrontasi dengan gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon tersebut masih harus disensor.

"Hal ini mengindikasikan sejumlah tentara tewas dalam serangan Hizbullah," tulis laporan Khaberni, Rabu .

 "Media Ibrani tidak mempublikasikan rincian kejadian keamanan sebelum tentara Israel menyetujui publikasi tersebut" tambah laporan tersebut.

Roket yang ditembakkan kelompok Hizbullah Lebanon diintersep (dicegat) oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel di wilayah Upper Al-Jalil (Galilea Atas) pada 15 Juli 2024.
Roket yang ditembakkan kelompok Hizbullah Lebanon diintersep (dicegat) oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel di wilayah Upper Al-Jalil (Galilea Atas) pada 15 Juli 2024. (JALAA MAREY/AFP)

Ratusan Roket dalam Dua Hari

Pada akhir pekan kemarin, gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengintensifkan serangan mereka ke wilayah pendudukan Israel dalam dua hari belakangan.

Berita Rekomendasi

Pada Sabtu (20/7/2024), TV Al-Jazeera mengkonfirmasi adanya peluncuran sekitar 30 rudal dari Lebanon selatan menuju Golan dan Jari Galilea yang diduduki, di utara entitas Zionis.

Baca juga: Serangan Langka, Perlawanan Suriah Ikuti Hizbullah Gempur Golan, Poros Milisi Rongrong Israel

Serangan ini menyusul peluncuran sebanyak 65 roket Hizbullah ke wilayah Israel pada Jumat (19/7/2024).

Artinya, secara total hampir 100 rudal diluncurkan Hizbullah ke teritorial Israel dalam dua hari terakhir saja.

Adapun serangan Hizbullah pada Jumat, IDF mengklaim sebagian dari rudal itu telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome, dilansir The Times of Israel.

Serangan tersebut langsung dikonfirmasi oleh Hizbullah.

Gerakan perlawanan Lebanon itu mengakui pihaknya telah menembakkan serentetan rudal besar ke pangkalan militer Israel di wilayah Galilea Utara, dekat perbatasan selatan Lebanon.

Berbeda dari klaim IDF, Hizbullah menyebut serangan itu menyebabkan kebakaran dan menghancurkan beberapa bagian pangkalan militer Israel.

Hizbullah juga melancarkan serangan terhadap pemukiman Israel utara di Mitzpe Abirim "untuk pertama kalinya menggunakan rudal Katyusha."

Dikutip dari Anadolu Ajansi, Hizbullah mengatakan serangan itu merupakan respons dari aksi Israel terhadap warga sipil di kota Safad al-Batikh, Majdal Salam, dan Shaqra di Lebanon selatan.

Di kesempatan yang sama, Hizbullah juga mengungkapkan dua peluru yang ditembakkan tentara Israel jatuh di dekat kantor polisi di Marj Junction di kota Hula, Lebanon selatan.

Serangan drone Houthi meledak di kota Tel Aviv, ibukota Israel. Anggota pasukan keamanan Israel mengecek titik ledakan drone yang meledak di Kota Tel Aviv dan memicu kepanikan warga kota, Jumat 19 Juli 2024.
Serangan drone Houthi meledak di kota Tel Aviv, ibukota Israel. Anggota pasukan keamanan Israel mengecek titik ledakan drone yang meledak di Kota Tel Aviv dan memicu kepanikan warga kota, Jumat 19 Juli 2024. (Sharon Aronowicz/AFP)

Sasar Pusat Teknologi Pangan Israel

Hizbullah telah meluncurkan roket ke arah Galilea, di mana wilayah ini merupakan pusat teknologi pangan Israel.

"Roket Hizbullah menghancurkan visi teknologi pangan di Galilea," demikian bunyi judul berita dari situs web Israel Calcalist.

Menurut laporan media Israel Calcalist, beberapa perusahaan yang berada dalam pidang pangan dan pertanian khawatir terkena bom Hizbullah.

Mereka akhirnya memutuskan pindah dari Israel utara.

Pusat teknologi pangan ini merupakan salah satu visi Israel.

Al Mayadeen melaporkan pusat teknologi pangan Israel terletak di Galilea yang diduduki, khususnya Kiryat Shmona.

Visi ini berawal dari tahun 2018.

Saat itu, otoritas Israel menginvestasikan 100 juta shekel di Galilea yang diduduki.

Tujuannya adalah untuk membangun industri pangan dan pertanian.

Kemudian pada tahun 2023, otoritas Inovasi Israel kembali memberi enam juta dollar ke perusahaan-perusahaan yang berlokasi hingga 10 km dari perbatasan utara.

Sebelum perang dimulai, Kiryat Shmona menampung 90 perusahaan rintisan.

Perusahaan-perusahaan ini menampung 500 pekerja.

Baca juga: Galilea-Golan Membara usai Dihantam Ratusan Roket Hizbullah, Pemadam Israel Kewalahan

Namun saat ini, semua perusahaan yang berada di wilayah tersebut hancur.

Puluhan perusahaan yang hancur kini pindah ke wilayah selatan Palestina yang diduduki.

Para pengusaha dan pemilik proyek di Kiryat Shmona merasa khwatir dengan masa depan wilayah ini.

Mereka mengatakan bahwa 30 persen penduduk Kiryat Shmona takut untuk kembali.

"Janji keamanan di masa depan juga tidak pasti. Tidak ada prospek keamanan yang jelas di sana, dengan ratusan roket dan rudal jatuh, dan dukungan yang kami terima sangat minim," kata mereka kepada Calcalist.

Menurut mereka, tidak ada jaminan apa pun ketika mereka kembali ke Kiryar Shmona.

"Keamanan sangat penting, dan tidak ada arahan yang jelas untuk itu," tambahnya.

Hizbullah telah bertukar tembakan hampir setiap hari dengan pasukan Israel untuk mendukung sekutu Hamas sejak 7 Oktober 2023.

Di Lebanon, kekerasan lintas perbatasan sejak Oktober telah menewaskan 511 orang.

Sebagian besar pejuang tetapi juga 104 lainnya merupakan warga sipil.

Kekerasan ini sebagian besar terjadi di wilayah perbatasan.

Houthi Juga Menyerang

Tak hanya rudal Hizbullah, drone kelompok perjuangan Yaman, Houthi, juga menghantam Israel, tepatnya di Tel Aviv.

Drone itu diketahui melaju dari arah laut menuju Tel Aviv dan akhirnya menabrak sebuah bangunan di persimpangan Jalan Ben Yehuda dan Jalan Shalom Aleichem, dekat Kedutaan Besar Amerika, sehingga menimbulkan ledakan dahsyat.

Al Mayadeen melaporkan ledakan semacam ini adalah yang pertama dan belum pernah terjadi dalam sejarah pendudukan Israel.

Juru Bicara Militer Israel membenarkan adanya ledakan di pusat kota Tel Aviv.

"Ledakan itu terjadi pada Jumat dini hari di Tel Aviv akibat serangan udara," kata Jubir Militer Israel.

"Sirene tidak mendeteksi adanya serangan udara itu dan insiden ini sedang diselidiki," imbuh dia.

Akibat serangan drone itu, satu orang tewas dan 10 lainnya terluka.

Korban tewas diketahui bernama Yevgeny Ferder, warga Tel Aviv.

Ferder yang asli Belarus, pindah ke Israel dua tahun yang lalu saat Rusia mulai menyerang Ukraina.

Ia dilaporkan bekerja di sebuah hotel di Tel Aviv yang terkena serangan drone.

Houthi telah mengonfirmasi serangan itu.

Juru Bicara Houthi, Yahya Saree, mengatakan pihaknya menggunakan drone Yafa dalam serangan tersebut.

Nama drone itu diambil dari nama kota Palestina yang diduduki oleh Israel yang merupakan bagian dari Tel Aviv.

"Angkatan Udara kami melakukan operasi militer menggunakan drone di Tel Aviv," kata Saree, Jumat.

Ia mengklaim operasi itu "menyerang target penting di wilayah Tel Aviv."

"Drone ini dirancang dengan tujuan khusus supaya bisa menghindari radar musuh," imbuhnya.

Houthi sendiri telah mendeklarasikan wilayah Tel Aviv sebagai "wilayah tak aman".

Karena itu, Tel Aviv "akan menjadi target utama" bagi senjata-senjata Houthi.

Serangan drone itu merupakan serangan pertama Houthi yang menargetkan Tel Aviv.

Sebagian besar serangan Houthi sebelumnya hanya menyasar kota pesisir Eliat dan Haifa.

Houthi sendiri telah menargetkan kapal-kapal yang dimiliki, berbendera, dioperasikan oleh Israel, atau menuju ke pelabuhan-pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden menggunakan rudal dan drone.

Aksi itu merupakan bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah berada di bawah serangan gencar Israel sejak 7 Oktober tahun lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas