Netanyahu Disambut Dingin oleh Sejumlah Pejabat AS, Ada yang Lupa Agendanya Pekan Ini
Beberapa staf di Capitol Hill mengatakan mereka lupa kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu minggu ini.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu memulai tur politiknya di AS pada hari Senin (22/7/2024).
Agenda utama Netanyahu adalah berpidato di hadapan Kongres AS pada hari Rabu.
Di samping itu, ia juga dijadwalkan bertemu dengan Joe Biden, Kalama Harris hingga Donald Trump.
Namun, kehadiran Netanyahu di AS nampaknya tidak begitu digubris oleh sejumlah pejabat pemerintahan AS, POLITICO melaporkan.
Beberapa pejabat bahkan lupa Netanyahu sudah tiba di Washington awal pekan ini.
"Seseorang bertanya kepada saya kira-kira apa yang akan Netanyahu katakan dalam pidatonya. Saya diam sejenak dan baru sadar ternyata agendanya minggu ini. Saya benar-benar lupa," ujar pejabat senior Gedung Putih yang tidak mau disebutkan namanya.
Karena politik AS sedang panas, terutama setelah Joe Biden memutuskan untuk mundur dari pencalonan, Netanyahu menjadi tidak disorot, menurut pejabat Gedung Putih lainnya.
Pejabat ketiga, seorang senat, menggarisbawahi dampak dari pemberitaan Joe Biden.
Ia mengatakan kunjungan Netanyahu nyaris tidak menarik perhatian di Capitol Hill.
Ketiga pejabat tersebut dirahasiakan identitasnya.
Di luar Hotel Watergate, tempat Netanyahu menginap, seorang reporter POLITICO melihat dua lingkaran pagar dipasang.
Baca juga: Kamala Harris Tak akan Dampingi Netanyahu yang Bakal Berpidato di Hadapan Kongres AS Pekan Ini
Ada juga drone berdengung di atas, pengalihan lalu lintas massal, dan beberapa pos pemeriksaan keamanan, serta jalan-jalan yang ditutup.
Menurut postingan di X, sejumlah pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di luar kompleks Watergate pada hari Selasa menyerukan penangkapan Netanyahu.
Presiden Joe Biden akan bertemu dengan Netanyahu pada hari Kamis, kata kantor perdana menteri, setelah Biden menunda pertemuan mereka yang dijadwalkan pada hari Selasa.
Tidak jelas kapan Wakil Presiden Kamala Harris akan bertemu dengannya.
Sementara Netanyahu akan bertemu dengan Donald Trump di Florida pada hari Jumat, kata mantan presiden tersebut di media sosialnya, Truth Social.
Di Capitol Hill, anggota parlemen dari Partai Demokrat ragu-ragu apakah mereka akan menghadiri pidato Netanyahu atau tidak.
Sementara itu sejumlah anggota Partai Republik bertukar pikiran tentang bagaimana mereka akan menunjukkan dukungan Netanyahu.
Senator Chris Van Hollen, seorang kritikus kebijakan pemerintahan Biden mengenai Israel, mengatakan pada hari Selasa bahwa dia tidak akan menghadiri pidato tersebut.
“Saya menolak menjadi pendukung politik dalam tindakan penipuan ini karena dia bukanlah penjaga hubungan AS-Israel,” kata Van Hollen kepada sekelompok kecil wartawan di kantornya, beberapa hari setelah kembali dari perjalanan ke Timur Tengah.
Sekelompok anggota Kongres dari Partai Demokrat, termasuk Van Hollen dan beberapa lainnya yang berencana memboikot pidato Netanyahu, berencana untuk bertemu pada hari Rabu dengan keluarga sandera Israel.
Van Hollen mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak ingin menunjukkan dukungan kepada Netanyahu.
Ia menganggap kebijakan garis keras dan mitran Netanyahu seperti Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, terus menyabotase hubungan AS-Israel.
Netanyahu, yang sudah bertemu dengan keluarga sandera setibanya ia di AS pada hari Senin, juga menghadapi tekanan politik di dalam negeri untuk menyelesaikan kesepakatan pembebasan para tawanan dan gencatan senjata dengan Hamas.
Hingga Selasa pagi, Netanyahu tidak memiliki agenda untuk bertemu dengan anggota parlemen penting dalam bidang kebijakan luar negeri.
Baca juga: Gedung Capitol AS Dipasangi Pagar Berduri Jelang Pidato Netanyahu, Antisipasi Amukan Massa
Kunjungan Kontroversial Netanyahu
Serangan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza telah memecah belah Amerika Serikat, menurut Associated Press.
Aksi protes di mana-mana dan ada pula penangkapan demonstran di kampus-kampus.
Biden juga semakin ditekan untuk mengakhiri perang di Gaza.
Kunjungan ini adalah kunjungan Netanyahu ke luar negeri pertama sejak perang meletus pada 7 Oktober.
Ini juga yang pertama sejak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengatakan pihaknya berupaya menangkap Netanyahu yang melakukan kejahatan perang di Gaza.
Israel membantah melakukan kesalahan, sementara AS tidak mengakui ICC.
Netanyahu menghadapi keluhan di Israel karena dianggap menghindari kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera demi bisa berkuasa.
Netanyahu juga tidak segan-segan mengkritik pemerintahan Demokrat, termasuk pemerintahan Biden.
Waktunya Tidak Tepat
Sementara itu, kunjungan Netanyahu terbilang tidak tepat.
Prospek politik Amerika Serikat tiba-tiba berubah saat Joe Biden memutuskan tidak melanjutkan periode kedua.
Sang presiden juga terpapar Covid-19, membuat semua agendanya tertunda.
Kamala Harris juga memiliki agenda di tempat lain.
Harris seharusnya mendampingi Netanyahu saat berpidato di Kongres.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)