Perang Rusia-Ukraina Hari ke-883: Kyiv Klaim Rusia Tarik Semua Kapalnya dari Laut Azov
Serangan di Krimea yang dianeksasi Rusia dan tempat lain di Laut Hitam telah memaksa angkatan laut Rusia untuk memindahkan kapalnya ke tempat lain.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman perang Rusia-Ukraina hari ke-883 pada Kamis (25/7/2024).
Angkatan Laut Ukraina mengatakan Rusia telah menarik semua kapalnya dari Laut Azov, perairan yang terhubung ke Laut Hitam.
"Tidak ada lagi kapal angkatan laut Rusia di Laut Azov," ucap Juru Bicara Angkatan Laut Ukraina, Pletenchuk, dikutip dari The Guardian.
Dalam beberapa bulan terakhir, serangan yang berhasil mencapai target di Krimea yang dianeksasi Rusia dan tempat lain di Laut Hitam telah memaksa angkatan laut Rusia untuk memindahkan kapalnya ke tempat lain.
Rusia tidak segera menanggapi klaim tersebut.
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-883:
* Rusia menembakkan rudal balistik ke Kharkiv pada hari Rabu (24/7/2024), merusak kantor sebuah LSM pembersih ranjau Swiss, kata pejabat setempat.
Enam orang terluka ketika sebuah kawasan industri terkena serangan, kata walikota Kharkiv, Ihor Terekhov.
Kepala polisi Kharkiv, Volodymyr Tymoshko mengatakan, kepada penyiar nasional Suspilne bahwa pasukan Rusia menggunakan serangan "double-tap" untuk menargetkan penyelamat yang tiba setelah serangan awal.
"Merupakan keajaiban bahwa baik penyelamat dan polisi meninggalkan objek ini 10 menit sebelum serangan kedua," katanya, tetapi orang lain di dekatnya terluka.
* Serangan besar-besaran Rusia menciptakan kondisi yang "menegangkan" dan sulit di sekitar kota Pokrovsk di wilayah Donetsk, kata militer Ukraina.
Baca juga: Di Hadapan China, Ukraina Ngaku Siap Negosiasi dengan Rusia, Beri 1 Syarat
"Prajurit brigade terus dengan berani mempertahankan pertahanan ke arah Progress, Lozuvatskyi, Ivanovka, dan Vozdvizhenka."
Pasukan Rusia baru-baru ini maju mendekati Vovchansk, Siversk, Toretsk, dan kota Donetsk, menurut Institut Studi Perang.
Pokrovsk telah digambarkan sebagai titik terpanas di sepanjang garis depan.
* Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, kepada mutranya dari Tiongkok, Wang Yi bahwa Rusia harus siap berunding dengan itikad baik sebelum Ukraina menyetujui perundingan.