Terorisme Ancam Singapura Gegara Perang Israel-Hamas
Ancaman terorisme di Singapura telah meningkat sejak perang Israel-Hamas, warganet anggap Singapura pro-Israel
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Seorang pejabat senior Qatar, saat berbicara kepada Walla, menepis tuduhan Yair Netanyahu sebagai “kebohongan dan omong kosong yang tidak bertanggung jawab”.
"Perkataan Yair Netanyahu tampaknya telah disalin langsung dari buku pedoman organisasi ekstremis yang memusuhi dan menentang solusi damai apa pun untuk krisis di Gaza," kata diplomat itu kepada Walla.
"Klaim palsu ini tidak akan meredakan tekanan dari mereka yang lebih memilih untuk melanjutkan perang."
Pejabat itu juga menanggapi tuduhan tentang pendanaan Qatar terhadap universitas-universitas Amerika, dengan menjelaskan pembayaran tersebut bukanlah sumbangan, melainkan pengeluaran untuk kampus-kampus satelit universitas-universitas tersebut di Qatar.
“Qatar tidak terlibat dalam demonstrasi kampus-kampus baru-baru ini di AS,” pejabat itu menambahkan.
Menurut Times of Israel, Yair Netanyahu telah tinggal di Florida sejak tahun lalu setelah orang tuanya dilaporkan menuntutnya untuk berhenti mengunggah di media sosial dan menghindari komunikasi langsung dengan anggota parlemen atau menteri.
Langkah ini menyusul tuduhan, ia mengobarkan ketegangan di Israel dan memperburuk keretakan diplomatik dengan Amerika Serikat.
Selain kehadirannya yang kontroversial di media sosial, yang telah menyebabkan tindakan hukum , Yair telah menghadapi kritik karena tetap tinggal di AS meskipun perang pecah, sementara puluhan ribu warga Israel kembali ke rumah untuk bergabung dengan 360.000 prajurit cadangan yang awalnya dipanggil.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Andari Wulan Nugrahani)