Proyek Gagal, Israel Setop Banjiri Terowongan Hamas di Jalur Gaza Pakai Air Laut
Israel berhenti membanjiri terowongan Hamas di Jalur Gaza dengan air laut setelah proyek ini gagal total setelah berjalan setengah tahun.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Haaretz merilis hasil investigasinya terhadap sistem Atlantis yang digunakan oleh tentara pendudukan Israel untuk membanjiri terowongan Hamas di Jalur Gaza.
Haaretz melaporkan, sistem itu mengalami kegagalan yang menyedihkan dan tidak dapat digunakan lagi.
"Tentara Israel tidak lagi mencoba membanjiri terowongan Hamas di Jalur Gaza dengan air laut karena proyek Atlantis yang dikembangkan untuk tujuan ini tidak berguna," lapor Haaretz, Jumat (26/7/2024).
“Sistem ini digunakan di setidaknya satu terowongan pusat yang diyakini telah digunakan oleh para pemimpin Hamas dengan cara yang membahayakan nyawa orang-orang yang diculik," lanjutnya.
Israel memilih cara itu karena serangan darat di Jalur Gaza tidak dapat mengalahkan Hamas.
"Penggunaan sistem tersebut dilakukan setelah invasi darat tidak memberikan hasil yang signifikan di lapangan terhadap para pemimpin Hamas," lanjutnya.
Dalam investigasinya, Haaretz mendapatkan informasi yang mengungkap serangkaian kegagalan sistem Atlantis dan pengelolaannya dari diskusi tertutup perwira senior dan profesional militer Israel.
Sistem Atlantis itu dipimpin oleh komandan wilayah selatan, Yaron Finkelman, untuk mempercepat proses penggunaan sistem ini.
Karena tekanan untuk mengalahkan Hamas, sistem Atlantis mulai berjalan sebelum memperoleh pendapat yang diperlukan dari para spesialis.
Namun, sekitar setengah tahun setelah proyek ini berjalan, ternyata proyek ini sudah tidak digunakan.
Selain itu, tidak ada seorang pun tentara Israel yang dapat menyebutkan manfaat dari adanya proyek ini.
Baca juga: Jebakan Terowongan Kembali Rontokkan IDF di Rafah, Senapan Runduk Ghoul Al Qassam Makan Korban Lagi
"Salah satu kelemahan proyek ini adalah risiko membanjiri sandera yang mungkin ditahan di dalam terowongan," lapor Haaretz.
Terowongan di Jalur Gaza merupakan sumber kekhawatiran bagi pasukan pendudukan Israel yang telah melakukan penetrasi ke seluruh Jalur Gaza selama berbulan-bulan.
Israel masih kesulitan untuk menembus dan mengungkap terowongan-terowongan tersebut karena belum mengetahui dimensi, kedalaman dan luasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.