IDF Ungkap Penyebab Iron Dome Gagal Cegat Rudal ke Majdal Shams, Waktu Peringatan Cuma 20 Detik
militer Israel sebut waktu dari mengaktifkan alarm hingga rudal jatuh sekitar 20 detik, namun penduduk kota mengatakan sebaliknya hanya beberapa detik
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Investigasi IDF: Iron Dome Gagal Cegat Rudal Falaq-1 Hizbullah ke Majdal Shams, Waktu Peringatan Cuma 20 Detik
TRIBUNNEWS.COM - Investigasi awal oleh tentara Israel (IDF) mengungkap alasan kegagalan sistem Iron Dome dalam mencegat rudal yang menghantam Majdal Shams di Golan yang diduduki Israel, pada Sabtu (27/7/2024) dan menyebabkan kematian 12 orang.
IDF menuduh kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah merupakan pihak yang meluncurkan rudal.
IDF bahkan mengidentifikasi kalau yang diluncurkan Hizbullah berjenis Falaq-1.
Hizbullah membantah tuduhan tersebut sembari bersiap menghadapi respons Israel yang digadang-gadang segera melancarkan invasi ke Lebanon.
Baca juga: Pemboman Majdal Shams Ulah Roket Falaq Hizbullah atau Justru Gegara Rudal Eror Iron Dome Israel?
Menurut hasil penyelidikan yang diumumkan oleh Radio Tentara Israel, “tidak ada rudal intersepsi (pencegat) yang diluncurkan Iron Dome karena medan yang rumit,”.
Penyidikan juga mengungkapkan, “tidak mungkin memberikan sinyal peringatan lebih awal” yang memungkinkan rudal tersebut dicegat dan memberikan cukup waktu bagi warga untuk menyelamatkan diri ke tempat perlindungan.
Radio tersebut menambahkan: “Penyelidikan awal tentara Israel menunjukkan bahwa tidak ada masalah dalam menemukan rudal tersebut. Peluncurannya segera diketahui dan alarm diaktifkan di Majdal Shams.”
Namun “tidak mungkin untuk mengaktifkan peringatan lebih awal dan memberikan lebih banyak waktu untuk pertahanan, mengingat jarak pendek” yang ditempuh rudal tersebut.
Menurut sumber militer Israel, waktu dari mengaktifkan alarm hingga rudal jatuh adalah sekitar 20 detik, namun penduduk kota mengatakan sebaliknya hanya beberapa detik.
Hasil penyelidikan menjelaskan: “Ada kesulitan dalam intersepsi. Tidak ada rudal intersepsi yang diluncurkan dari Iron Dome, terutama karena medan yang sulit,” lantaran rudal tersebut melintasi Gunung Hermon.
Radio Angkatan Darat Israel melanjutkan: “Rudal itu terbang pada ketinggian rendah dan alasan lain membuat intersepsi menjadi sulit.”
Israel mengatakan bahwa Hizbullah Lebanon berada di balik peluncuran rudal tersebut, namun partai yang didukung Iran membantahnya.
Upaya Gaungkan All Eyes on Majdal Shams
Di media sosial beredar gambar dengan tulisan “All Eyes on Majdal Shams” setelah roket menghatam daerah Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Ledakan roket pada hari Sabtu, (27/7/2024), itu dilaporkan menewaskan 12 anak yang tengah berada di lapangan sepak bola.
Israel menuding roket itu ditembakkan oleh kelompok Hizbullah di Lebanon. Akan tetapi, Hizbullah membantah berada di balik peristiwa tersebut.
Media Israel bernama I24 News melaporkan bahwa ada ratusan ribu warganet yang menyebarkan All Eyes of Majdal Shams beberapa jam setelah peristiwa itu.
Gambar-gambar di media sosial memperlihatkan ada sejumlah anak yang badannya bertelungkup di lapangan sepak bola.
Wajah mereka tidak terlihat. Adapun tangan mereka berada di atas kepala.
Para pendukung Israel berusaha menyebarluaskannya. Salah satunya ialah influencer bernama Oli London.
Di sisi lain, para pengkritik Israel mengecam dan menyebut All Eyes on Majdal Shams sebagai “kemunafikan”.
All Eyes of Majdal Shams sekilas mengingatkan frasa All Eyes on Rafah yang beredar luas di media sosial setelah Israel menyerbu Kota Rafah di Gaza.
Sementara itu, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Danieal Hagari menyebut peristiwa di Majdal Shams sebagai “serangan paling mematikan terhadap warga sipil Israel” sejak perang Gaza meletus.
“Ini peristiwa yang sangat buruk dan kami akan bertindak sesuai aturan,” kata Hagari dikutip dari Times Now News.
Baca juga: Dituduh Israel, Hizbullah Bantah Serang Lapangan Bola di Majdal Shams, Golan
Pelaku belum diketahu pasti
Pelaku serangan dengan roket di Dataran Tinggi Golan belum diketahui dengan pasti.
Dikutip dari Al Jazeera, militer Israel menuduh Hizbullah adalah pelaku serangan itu dan mengklaim menemukan bukti berupa roket Falaq-1 buatan Iran.
Menurut Israel, panglima Hizbullah memerintahkan roket itu diluncurkan dari daerah Shebaa di Lebanon selatan.
Hizbullah segera membantah tudingan Israel dan mengaku bukan pelakunya.
“[Hizbullah] sama sekali tak ada kaitannya dengan peristiwa itu,” kata pejabat senior Hizbullah bernama Mohammad Afif kepada Reuters.
Sementara itu, media Amerika Serikat (AS) bernama Axios melaporkan bahwa pejabat Hizbullah telah mengeluarkan pernyataan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kepada PBB, pejabat itu mengatakan roket yang menghantam lapangan sepak bola itu adalah proyektil Israel yang digunakan untuk menangkis roket.
Adapun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan ada indikasi bahwa Hizbullah di belakang tragedi itu.
Israel serang Hizbullah
Israel mengerahkan jet tempurnya untuk menyerang Hizbullah di Lebanon pada malam hari setelah peristiwa di Majdal Shams.
Baca juga: Netanyahu Sibuk Pilih Target di Lebanon usai Israel Tuduh Hizbullah Ngebom Golan
Menurut Israel, serangan itu adalah balasan atas peristiwa tersebut.
“Semalam, Angkatan Udara Israel menyerang target yang berada jauh di dalam wilayah Lebanon dan di Lebanon selatan,” kata militer Israel pada hari Minggu.
Target itu ialah gudang senjata dan infrastruktur di Chabriha, Borj El Chmali, Beqaa, Kfarkela, Rab El Thalatine, Khiam, dan Tayr Harfa.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya sudah bersumpah abhwa Hizbullah akan “membayar mahal” peristiwa di Majdal Shams.
Sementara itu, juru bicara pasukan perdamaian PBB yang beroperasi di Lebanon mengaku sudah menghubungi pihak berwenang di Israel dan Lebanon.
“Untuk mengetahu rincian peristiwa di Majdal Shams dan untuk menjaga ketenangan,” kata juru bicara itu kepada Reuters.
Konflik antara Hizbullah dan Israel muncul kembali setelah perang di Jalur Gaza meletus.
Dilaporkan ada hampir 200.000 yang mengungsi dari perbatasan Lebanon-Israel karena konflik itu.
(oln/khbrn/*)