Komite Olimpiade Paris 2024 Minta Maaf usai Disebut Hina 'Perjamuan Terakhir' di Acara Pembukaan
Komite Olimpiade Paris minta maaf usai disebut hina agama Kristen di acara pembukaan, usai diprotes Konferensi Waligereja Prancis & Uskup Agung Malta.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengeluarkan permintaan maaf resmi menyusul protes tentang adegan yang menampilkan Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada Sabtu (27/7/2024).
Adegan tersebut menampilkan para waria yang menafsirkan ulang Perjamuan Terakhir (The Last Supper) Yesus Kristus bersama para pengikutnya, sebuah adegan yang dianggap sangat menyinggung oleh Konferensi Waligereja Prancis.
Dalam sebuah pernyataan, IOC menekankan pihaknya tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun.
"Jelas tidak ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun. Sebaliknya, kami bermaksud menunjukkan toleransi dan rasa kebersamaan. Jika ada yang tersinggung, kami mohon maaf," kata Juru Bicara Olimpiade Paris 2024, Anne Descamps, dalam konferensi pers, Minggu (28/7/2024), dikutip dari CBS News.
Sebelumnya, Konferensi Waligereja Prancis menyatakan ketidaksetujuannya atas adegan yang menampilkan Perjamuan Terakhir di acara pembukaan tersebut.
"Sayangnya, upacara ini memuat adegan yang mengejek agama Kristen, yang sangat kami sesalkan," kata Konferensi Waligereja Prancis di akun X, Sabtu.
"Kami berterima kasih kepada para anggota denominasi agama lain yang telah menyatakan solidaritas mereka dengan kami. Pagi ini, kami memikirkan semua umat Kristen di semua benua yang telah terluka oleh tindakan berlebihan dan provokasi dari beberapa adegan," lanjutnya.
Kecaman juga datang dari Uskup Agung Malta, Charles Scicluna, yang juga menjabat sebagai sekretaris tambahan Departemen Takhta Suci untuk Doktrin Iman.
Uskup Agung Charles Scicluna mengecam segmen kontroversial upacara pembukaan Olimpiade Paris yang memparodikan 'Perjamuan Terakhir' ikonik karya Leonardo da Vinci.
Beliau menganggap penafsiran ulang adegan Alkitab tersebut sangat menyinggung.
Uskup Agung Charles Scicluna mengungkapkan kekecewaannya dan menyampaikan kesedihannya kepada duta besar Prancis untuk Malta.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Olimpiade Paris 2024, Salah Satunya Upacara Pembukaan di Sungai
Selain itu, setelah adegan tersebut menjadi kontroversi, perusahaan teknologi berbasis di AS, C Spire, menarik iklannya dari Olimpiade Paris 2024, seperti diberitakan Anadolu Agency.
"Kami terkejut dengan ejekan terhadap Perjamuan Terakhir selama upacara pembukaan Olimpiade Paris. C Spire akan menarik iklan kami dari Olimpiade," kata C Spire dalam pernyataannya, Minggu.
Para kritikus berpendapat pertunjukan tersebut menghina kepekaan keagamaan.
Selain Konferensi Waligereja Prancis, anggota Parlemen Eropa sayap kanan Prancis, Marion Marechal, juga mengomentari pertunjukan itu.
"Kepada semua umat Kristen di dunia yang menyaksikan upacara #Paris2024 dan merasa terhina oleh parodi ratu tari Perjamuan Terakhir ini, ketahuilah bahwa bukan Prancis yang berbicara, melainkan minoritas sayap kiri yang siap menghadapi segala provokasi," kata Marion Marechal di akun X, Minggu.
Adegan tersebut telah memicu perdebatan luas tentang penghormatan terhadap keyakinan agama dan ekspresi seni di acara internasional besar seperti Olimpiade Paris 2024.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)