Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oposisi Klaim Punya Bukti Kemenangan dalam Pilpres Venezuela, Kantongi Lebih dari 70 Persen Suara

Kandidat oposisi dalam Pilpres Venezuela, Edmundo González mengumumkan, miliki 73 persen lembar penghitungan dengan lebih dari 6 juta suara untuknya.

Penulis: tribunsolo
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Oposisi Klaim Punya Bukti Kemenangan dalam Pilpres Venezuela, Kantongi Lebih dari 70 Persen Suara
Instagram @egonzalezurrutia
Pemimpin oposisi Maria Corina Machado dan Edmundo González 

Utamanya dalam dugaan keberpihakan CNE sebagai lembaga penyelenggara pilpres.

Pihak oposisi mengatakan para saksi mereka ditolak aksesnya ke kantor pusat CNE saat suara sedang dihitung.

Mereka menuduh, otoritas pemilu telah menghapus beberapa suara dalam penghitungan mereka.

Sementara itu, pemerintah Maduro mengendalikan hampir semua lembaga negara, termasuk CNE.

Pada 2017 lalu, lembaga tersebut juga dituduh memanipulasi angka partisipasi pemilih oleh perusahaan perangkat lunak yang menyediakan teknologi pemungutan suara.

Walau begitu, CNE sebelumnya telah membantah tuduhan tersebut.

Diketahui, warga Venezuela memberikan suara menggunakan mesin elektronik, yang mencatat suara dan memberi tanda terima kertas berisi kandidat pilihan mereka.

BERITA REKOMENDASI

Selanjutnya, para pemilih meletakkan tanda terima tersebut di kotak suara sebelum meninggalkan tempat pemungutan suara.

Setelah pemungutan suara ditutup, setiap mesin mencetak lembar penghitungan yang menunjukkan nama kandidat dan suara yang mereka terima.

Namun, diduga partai yang berkuasa memegang kendali ketat atas sistem pemungutan suara tersebut.

Otoritas pemilu belum merilis lembar penghitungan suara dari 30.000 mesin pemungutan suara hingga Senin malam.

Baca juga: Tolak Kemenangan Maduro, Peru Usir Diplomat Venezuela, Hanya Diberi Waktu 3 Hari untuk Angkat Kaki

Situs badan pemilu juga itu tidak dapat diakses, dan masih belum jelas kapan penghitungan suara akan tersedia.


Kurangnya penghitungan suara mendorong sekelompok pemantau pemilu independen dan Uni Eropa untuk secara terbuka mendesak badan tersebut segera merilisnya.

Bahkan, beberapa negara lain, termasuk AS dan Uni Eropa, menunda pengakuan hasil pemilu tersebut.

(mg/mardliyyah)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas