Ini Kata Putra Ismail Haniyeh, Said Abdel Salam Haniyeh tentang Kematian Ayahnya, Darah Para Syuhada
Putra sulung Ismail Haniyeh, Said Abdel Salam Haniyeh mengatakan tentang kematian ayahnya dan pentingnya menjaga persatuan Palestina.
Penulis: Muhammad Barir
Ini yang Dikatakan oleh Putra Ismail Haniyeh, Said Abdel Salam Haniyeh tentang Kematian Ayahnya
TRIBUNNEWS.COM- Putra sulung Ismail Haniyeh, Said Abdel Salam Haniyeh mengatakan tentang kematian ayahnya dan pentingnya menjaga persatuan Palestina.
Said Abdel Salam Haniyeh mengatakan bahwa darah ayahnya dan (darah) semua martir akan smakin memperkuat bangsa, perjuangan, dan revolusi hingga meraih kemenangan.
Dia menekankan, dalam wawancaranya dengan Al-Jazeera, pentingnya persatuan rakyat Palestina.
Ismail Haniyeh, seorang pemimpin politik Palestina terkemuka dan kepala biro politik Hamas, dibunuh di Teheran dalam serangan udara Israel pada hari Rabu pagi.
Haniyeh berada di ibu kota Iran untuk pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Baik Hamas maupun Garda Revolusi Iran mengonfirmasi kematiannya dan mengumumkan penyelidikan berkelanjutan atas insiden tersebut.
Mengomentari pembunuhan ayahnya, Abdel Salam mengatakan,
“Kami menyampaikan belasungkawa atas nama bangsa, rakyat bebas di dunia, dan rakyat Palestina atas kesyahidan ayah saya yang menempuh jalan yang sama (dengan) rakyat Palestina.”
“Jalan ini hanya bisa berakhir dengan kemenangan atau kesyahidan (kemartiran),” imbuhnya.
Abdel Salam Haniyeh juga mengulang kata-kata ayahnya, yang ia gunakan untuk meratapi anggota keluarganya yang gugur dalam serangan Israel dalam beberapa bulan terakhir.
“Darah ayah saya tidak lebih berharga daripada darah anak-anak, pria dan wanita yang menjadi martir di Gaza,” katanya.
Abdel Salam mengatakan bahwa darah ayahnya adalah darah pengorbanan yang dibutuhkan di jalan menuju pembebasan, seraya mengutip orang-orang yang telah mendahuluinya, dan yang meninggal dengan cara yang sama.
Beberapa pejuang Palestina yang sama-sama menjadi syahid itu termasuk pemimpin pendiri, syahid Ahmed Yassin, pemimpin pendiri Abu Ammar (Yasser Arafat), Fathi Shikaqi, Abu Ali Mustafa, dan yang lainnya yang telah memberikan darah mereka di .. jalan menuju pembebasan.