Putra Ismail Haniyeh Ungkap Keinginan Mendiang Ayahnya: Capai Kemenangan bagi Rakyat Palestina
Abdel Salam Haniyeh mengungkapkan keinginan mendiang ayahnya yakni pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara

Pembunuhan beruntun tersebut telah meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi menjadi perang yang lebih luas.
Sehingga membuat kawasan tersebut menunggu untuk melihat bagaimana Iran dan sekutunya, Hizbullah, akan menanggapinya.
Iran telah bersumpah untuk membalas Israel atas serangan yang menewaskan Ismail Haniyeh dari Hamas pada hari Rabu di ibu kota Iran, Teheran.
Pemakaman Ismail Haniyeh
Sebelumnya pada hari Kamis di Teheran, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berdoa di atas peti jenazah Haniyeh dalam sebuah upacara di Universitas Teheran, dengan presiden baru, Masoud Pezeshkian, di sampingnya.
Televisi pemerintah kemudian menunjukkan peti jenazah tersebut dimasukkan ke dalam truk dan dipindahkan di jalan menuju Lapangan Azadi di Teheran dan orang-orang melemparkan bunga ke arahnya.
Jenazah Haniyeh akan dipindahkan ke Qatar untuk dimakamkan pada Jumat (2/8/2024).
Sebelumnya, Ismail Haniyeh datang ke Teheran untuk menghadiri pelantikan Pezeshkian.
Foto Associated Press memperlihatkan pemimpin Hamas itu duduk di samping para pemimpin kelompok militan Jihad Islam Palestina dan Hizbullah, dan media Iran memperlihatkan dia dan Pezeshkian berpelukan.
Baca juga: Israel Disebut Tanam Bom di Kamar Ismail Haniyeh di Iran, 2 Bulan sebelum Pembunuhannya
Ismail Haniyeh sebelumnya telah bertemu dengan Khamenei.
Beberapa jam kemudian, ia tewas dalam serangan yang menghantam kediaman Haniyeh di Teheran.
Pihak berwenang Iran mengatakan serangan itu sedang diselidiki tetapi belum memberikan rinciannya.
Israel telah berjanji akan membunuh Haniyeh dan pemimpin Hamas lainnya atas serangan kelompok itu pada 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang di Gaza.
Pada hari Kamis, Israel mengatakan telah mengonfirmasi bahwa kepala sayap militer Hamas, Mohammed Deif, tewas dalam serangan udara pada 13 Juli di Gaza.
Hamas, yang sebelumnya mengatakan Deif selamat dari ledakan itu, tidak segera berkomentar.

Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.