Teka-teki Pelik Metode Pembunuhan Haniyeh, Media IRGC Iran Bantah Bom Sudah Ditanam 2 Bulan Lalu
Media IRGC Iran membantah laporan yang menyebutkan bom yang menewaskan Ismail Haniyeh di Teheran sudah ditanam dua bulan lalu.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
Namun, media AS itu melaporkan bahwa Haniyeh dibunuh dengan bom.
Sementara itu, dua pejabat Iran mengklaim kamar Ziyad Al Nakhlah, pemimpin Jihad Islam Palestina, yang berada di samping kamar Haniyeh hanya mengalami kerusakan ekcil.
Berbagai laporan, termasuk dari media pemerintah Iran, mengindikasikan bahwa Haniyeh mungkin diserang dengan pesawat nirawak atau rudal yang akurat.
Ada suatu pasukan khusus di Iran yang mungkin mengarahkan serangan itu
Salah satu teori lain tentang pembunuhan Haniyeh diungkap oleh media Iran. Menurut teori itu, spyware mungkin dipasang pada ponselnya sehingga lokasinya bisa dilacak dan pada akhirnya dia bisa dibunuh.
Hingga saat ini para pejabat Iran belum buka suara tentarang rincian seputar kematian Haniyeh.
Iran International mengungkapkan kelemahan laporan The New York Times. Menurutnya, laporan itu tidak disertai sejumlah penjelasan yang diperlukan.
Salah satunya ialah mengapa Haniyeh baru diserang saat momen pelantikan Presiden Iran. Padahal, dia sudah berkali-kali menginap di wisma itu saat berkunjung ke Teheran.
Baca juga: Israel Bantah Bunuh Ismail Haniyeh, tapi Akui Serang Deif dan Komandan Hizbullah Fuad Shukr
Kemudian, laporan itu bertentangan dengan pernyataan para pendukung Pezeshkian yang mengklaim serangan itu menargetkan pemerintahan baru Iran.
Jika bom itu memang sudah ditanam 2 bulan lalu, saat itu Pezeshkian bahkan belum menjadi calon presiden.
Seorang jurnalis dan aktivis politik bernama Ahmad Zeibadi pada hari Kamis mengklaim tujuan utama serangan terhadap Haniyeh ialah untuk “mendestabilisasi dan barangkali melumpuhnya pemerintahan Pezeshkin sejak awal”.
Terlepas dari beragam teori itu, para pejabat Iran sudah mengakui adanya kegagalan besar dalam melindungi Haniyeh.
“Bencana kegagalan intelijen dan keamanan Iran dan hal memalukan sekali bagi IRGC, yang menggunkaan kompleks itu untuk tinggal, menggelar rapat rahasia, dan tempat menampung tamu terkenal seperti Tuan Haniyeh,” kata tiga pejabat Iran kepada The New York Times.
(Tribunnews/Febri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.