Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Roket Katyusha Hizbullah Hujani Zionis di Wilayah Pendudukan, Sirene Peringatan Meraung di 15 Kota

Hizbullah meluncurkan puluhan roket Katyusha ke Israel, sebuah eskalasi terbaru yang berlangsung pada Sabtu (3/8/2024) kemarin.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Roket Katyusha Hizbullah Hujani Zionis di Wilayah Pendudukan, Sirene Peringatan Meraung di 15 Kota
X
HizbullahHizbullah. Hizbullah meluncurkan puluhan roket Katyusha ke Israel, sebuah eskalasi terbaru dalam serangkaian serangan yang dilakukan untuk mendukung rakyat Palestina dalam perangnya di Gaza, Sabtu (3/8/2024). 

Sehari setelah Operasi Penyerbuan Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, dan perang genosida rezim Zionis di Jalur Gaza, Hizbullah dalam tindakan terkoordinasi dengan kelompok perlawanan Palestina mulai menargetkan pangkalan militer dan instalasi intelijen Israel di utara Palestina yang diduduki.

lihat fotoSistem pertahanan Iron Dome Israel mengintersep roket kelompok Hizbullah Lebanon yang menyasar wilayah pendudukan mereka di perbatasan Utara.
Sistem pertahanan Iron Dome Israel mengintersep roket kelompok Hizbullah Lebanon yang menyasar wilayah pendudukan mereka di perbatasan Utara.

Hizbullah telah menargetkan instalasi militer dan mata-mata rezim tersebut serta pangkalan dan barak dengan rudal dan drone-nya, tetapi Zionis menargetkan wilayah permukiman yang mengakibatkan terbunuhnya warga sipil.

Rezim Zionis baru-baru ini juga melakukan pembunuhan dan pembunuhan tertarget terhadap anggota Hizbullah di Lebanon.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dalam pidatonya pada Kamis (1/8/2024), bertepatan dengan tewasnya Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, dan Fuad Shukr, Komandan terkemuka Perlawanan Islam Lebanon, memperingatkan bahwa kaum Zionis tidak boleh berharap bahwa Poros Perlawanan akan tetap diam.

Menurutnya, pembunuhan tersebut akan membuatnya lebih bertekad melawan rezim tersebut.

Serangan balasan Hizbullah selama hampir 10 bulan terakhir telah menimbulkan kerusakan berat pada militer rezim tersebut, menewaskan sejumlah besar tentara dan memaksa pemukim Zionis meninggalkan wilayah pendudukan di seberang perbatasan Lebanon.

Rezim tersebut telah berupaya menutupi kerugiannya tetapi banyak analis dan mantan komandan senior Zionis telah mengakui ketidakberdayaan Israel dalam perang dengan Hizbullah dan mengatakan, mereka menganggap Hizbullah jauh lebih kuat dan lebih siap daripada gerakan Hamas dan bahwa Gaza telah menjadi rawa bagi Israel.

BERITA TERKAIT

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas