Bantu Lawan Israel, Rusia Pasok Sistem Pertahanan Udara Canggih ke Iran
Pemerintah Rusia hingga kini masih enggan memberikan komentar apapun terkait pengiriman senjata perang ini.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Bantu Lawan Israel, Rusia Pasok Sistem Pertahanan Udara Canggih ke Iran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rusia-iran-bom-476.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Pemerintah Rusia dilaporkan mulai memasok sejumlah sistem pertahanan udara ke Iran di tengah memanasnya konflik antara Teheran dengan Israel, buntut pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
“Rusia telah mulai mengirimkan peralatan pertahanan udara dan radar canggih ke Iran setelah Teheran meminta senjata tersebut kepada Kremlin,” jelas pejabat Iran mengutip dari Times Of Israel.
Pengiriman senjata dari Rusia ke Iran juga turut dikonfirmasi kebenarannya oleh seorang anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam laporan ia menjelaskan bahwa permintaan sistem pertahanan udara canggih tidak hanya telah diajukan, tetapi pengiriman telah dimulai.
Tak disebutkan peralatan apa yang saja yang akan dikirim Rusia untuk Iran, namun kabarnya Moskow akan mengirimkan sistem S-400 yang lebih canggih setelah sebelumnya Rusia memberikan hadiah ke Iran dengan beberapa sistem pertahanan udara S-300.
Baca juga: AS Sulit Baca Rencana Iran, Prediksi akan Ada 2 Gelombang Serangan ke Israel
Adapun pengiriman senjata ini dikirimkan Rusia dengan tujuan untuk membantu mitra lawasnya, Ayatollah Ali Khamenei selaku pemimpin tertinggi Iran yang bersumpah akan membalas Israel, yang dituding sebagai dalang atas pembunuhan Haniyeh.
"Setelah peristiwa pahit dan tragis yang terjadi di dalam wilayah Republik Islam, adalah tugas kita untuk membalas dendam," ujar Ali Khamenei di X.
Khamenei tak menjelaskan kapan serangan itu akan dilakukan, namun sejumlah pihak memprediksi rencana Iran menyerang Israel akan dilakukan bertepatan dengan salah satu hari besar Yahudi yakni peringatan Tisha B'Av yang jatuh pada tanggal 12-13 Agustus 2024.
Sebelum pejabat Iran mengkonfirmasi kebenaran isu terkait pengiriman senjata Rusia ke Teheran, pada akhir pekan lalu pesawat tempur Rusia Il-76TD buatan Gelix Airlines yang kerap digunakan Rusia mengangkut logistik militer diketahui telah mendarat di Bandara Internasional Imam Khomeini setelah berangkat dari Bandara Internasional Vnukovo di Moskow pada Sabtu (3/8/2024).
Pemerintah Rusia hingga kini masih enggan memberikan komentar apapun terkait pengiriman senjata perang ini.
Namun banyak pengamat menilai pengiriman senjata sengaja dilakukan Rusia menjelang serangan Iran ke Israel.
“Asal muasal penerbangan dan muatannya telah memicu kecurigaan bahwa Rusia mungkin memasok senjata kepada Iran. Mengingat Moskow memiliki hubungan kuat dengan Teheran, bahkan baru-baru Moskow mengutuk pembunuhan tersebut, dan memperingatkan akan adanya dampak buruk bagi kawasan tersebut,” ujar analis militer.
Kemesraan Rusia-Iran
Rusia dan Iran diketahui memiliki hubungan kerja sama yang tinggi. Ini terlihat dari Moskow dan Teheran yang masih saling memasok senjata untuk melawan musuh dari masing-masing negara.
Beberapa waktu lalu, perusahaan senjata Rusia mengundang delegasi Iran ke tur belanja VIP di pabrik senjatanya.
Tak main-main, pabrik tersebut menjanjikan produk yang telah lama didambakan oleh Teheran yakni sistem pertahanan udara yang bisa menembak jatuh pesawat musuh.
Rusia juga berjanji untuk menyediakan bantuan teknis terhadap satelit mata-mata Iran serta membantu membangun roket untuk membawa lebih banyak satelit ke luar angkasa.
Tak sampai disitu Rusia negara yang paling vokal mengutuk serangan Israel yang menewaskan pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh. Pemerintah Rusia menyebut serangan tersebut telah melanggar hukum internasional.
“Jelas bahwa penyelenggara pembunuhan politik ini menyadari sepenuhnya konsekuensi serius dari tindakan yang mengancam ini bagi seluruh wilayah.," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Tidak ada keraguan bahwa pembunuhan Haniyeh akan mempunyai dampak yang sangat negatif terhadap jalannya kontak tidak langsung antara Hamas dan rezim Israel, dalam kerangka yang disepakati persyaratan gencatan senjata yang dapat diterima bersama di Jalur Gaza,” Imbuhmya
Kecaman turut dilontarkan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, ia menyebut serangan tersebut telah melanggar hukum internasional, ini lantaran pembunuhan terhadap Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, merupakan pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima.
Hubungan kedua negara ini pun mengarahkan premis bahwa Rusia kemungkinan punya peran strategis dalam serangan Iran ke Israel yang kabarnya bakal dilakukan dalam waktu dekat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.