Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Dikabarkan Mentransfer Sistem Rudal Iskander dan Murmansk-BN ke Iran

Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan menyusul ancaman Iran akan menyerang Israel sebagai balasan atas terbunuhnya pemimpin Hamas

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Rusia Dikabarkan Mentransfer Sistem Rudal Iskander dan Murmansk-BN ke Iran
defence-ua
sistem rudal Iskander 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan telah mentransfer sistem rudal Iskander dan sistem peperangan elektronik Murmansk-BN ke Iran, menurut layanan berita Israel Channel 14.

Transfer persenjataan tersebut dilaporkan dilakukan dengan menggunakan pesawat angkut militer IL-76, yang melakukan beberapa penerbangan dari Rusia ke Iran.

Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan menyusul potensi serangan balasan Iran terhadap Israel sebagai balasan atas terbunuhnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran.

Media Ukraina Defense Express menyebut, Iran sebelumnya tidak pernah memiliki senjata jenis ini.

Selain itu, tidak ada pembicaraan publik tentang transfer senjata tersebut.

Karena itu, persenjataan tersebut mungkin akan dioperasikan oleh personel Rusia, karena spesialis Iran belum dilatih untuk sistem ini.

Mengutip Kyiv Post, sistem Murmansk-BN dirancang untuk menekan navigasi dan komunikasi satelit pada jarak hingga 5.000 km.

"Murmansk-BN" dekat Sevastopol yang diduduki (defence-ua)
BERITA REKOMENDASI

Pengiriman sistem rudal Iskander ini penting mengingat kebutuhan rudal Iran.

Sistem Iskander memiliki jangkauan hingga 500 km, tetapi Iran akan membutuhkan rudal dengan jangkauan sekitar 1.200 km untuk mencapai Israel.

Hal ini menimbulkan kemungkinan sistem Iskander-K, dengan rudal jelajah R-500 yang mampu mencapai jarak 1.500 km, mungkin telah disertakan dalam transfer tersebut.

Mantan Menhan Rusia Sergei Shoigu Tiba di Teheran

Dilaporkan sebelumnya, mantan Menteri Pertahanan Rusia yang sekarang menjabat sebagai sekretaris Dewan Keamanan Kremlin, Sergei Shoigu, telah tiba di Teheran, Iran pada hari Senin (5/8/2024).

Baca juga: Mantan Menhan Rusia Sergei Shoigu Tiba di Teheran, Beri Sinyal Dukungan untuk Iran Serang Israel

Shoigu menjabat sebagai menteri pertahanan Rusia sejak 2012 dan mengawasi militer Rusia selama invasinya ke Ukraina.


Ia diberhentikan pada bulan Mei tahun ini dan ditugaskan untuk memimpin Dewan Keamanan Rusia.

Seperti dilansir kantor berita Rusia Interfax, selain menemui Presiden Masoud Pezeshkian, Shoigu dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Akbar Ahmadian, dan kepala staf umum militer Iran Mohammad Bagheri.

Pembicaraan tersebut diperkirakan membahas kerja sama bilateral dan penguatan hubungan antara negara, mulai dari keamanan hingga proyek perdagangan dan ekonomi, serta berbagai aspek keamanan global dan regional, menurut laporan Interfax, mengutip komentar dari Dewan Keamanan Rusia.

Dalam pertemuannya dengan Shoigu, Presiden Masoud mengatakan, Teheran bertekad untuk memperluas hubungan dengan Rusia, lapor media pemerintah Iran yang dikutip Reuters.

Kedatangan Sergei Shoigu di Teheran bertepatan saat Iran sedang mempersiapkan serangan balasan atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas.

"Rusia adalah salah satu negara yang telah mendukung bangsa Iran selama masa-masa sulit," kata Pezeshkian kepada Shoigu dalam sebuah pertemuan hari Senin.

Presiden mengatakan, posisi bersama antara Iran dan Rusia dalam mempromosikan dunia multipolar tentu akan mengarah pada keamanan dan perdamaian global yang lebih besar.

Rusia adalah salah satu negara yang mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok Islam Palestina Hamas.

Hubungan Rusia dan Iran

Mengutip usnews.com, Rusia telah menjalin hubungan yang lebih erat dengan Iran sejak dimulainya perangnya dengan Ukraina.

Rusia mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan penandatanganan perjanjian kerja sama yang luas dengan negara Islam tersebut.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian (kanan) bertemu dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu, di Teheran, pada 5 Agustus 2024
Presiden Iran Masoud Pezeshkian (kanan) bertemu dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu, di Teheran, pada 5 Agustus 2024 (Kantor Kepresidenan Iran / AFP)

Reuters melaporkan pada bulan Februari bahwa Iran telah menyediakan sejumlah besar rudal balistik permukaan-ke-permukaan yang kuat bagi Rusia.

Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller merujuk pada pembicaraan Shoigu di Teheran, mengatakan, AS tidak memiliki harapan, Rusia akan memainkan peran yang produktif dalam meredakan ketegangan di Timur Tengah.

Miller mengatakan, bahwa AS telah mengirimkan pesan melalui hubungan diplomatiknya yang mendorong negara-negara untuk memberi tahu Iran eskalasi di Timur Tengah tidak menguntungkan akan Teheran.

Baca juga: 1001 Alasan, Israel Sebut Perundingan Gencatan Senjata Ditunda Hingga Iran Balas Pembunuhan Haniyeh

AS mengatakan pada bulan Juni lalu Rusia tampaknya memperdalam kerja sama pertahanannya dengan Iran.

Rusia dilaporkan menerima ratusan pesawat nirawak serang satu arah dari Iran, yang digunakannya untuk menyerang Ukraina.

Tetapi kabar itu dibantah oleh Moskow.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas