Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Kirim Radar dan Sistem Pertahanan Udara Canggih ke Iran di Tengah Rencana Serang Israel

Pejabat Iran mengatakan bahwa Rusia telah mulai mengirim peralatan radar dan rudal pertahanan udara canggih ke Iran.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Rusia Kirim Radar dan Sistem Pertahanan Udara Canggih ke Iran di Tengah Rencana Serang Israel
BBC
Sistem pertahanan udara S-400 Rusia. Selasa (6/8/2024) hari ini, The New York Times mengutip para pejabat Iran yang mengatakan bahwa Rusia telah mulai mengirim peralatan radar dan rudal pertahanan udara canggih ke Iran. 

TRIBUNNEWS.COM, IRAN -  Selasa (6/8/2024) hari ini, The New York Times mengutip para pejabat Iran yang mengatakan bahwa Rusia telah mulai mengirim peralatan radar dan rudal pertahanan udara canggih ke Iran.

Hal itu setelah para pejabat di Teheran meminta Rusia untuk menyediakan senjata bagi mereka.

Informasi ini terungkap ketika media pemerintah Iran memberitakan pertemuan antara Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden baru Iran mengatakan Teheran bertekad untuk memperluas hubungan dengan mitra strategisnya.

“Rusia adalah salah satu negara yang mendukung Iran selama masa-masa sulit,” kata Pezeshkian kepada Sergei Shoigu.

Presiden Iran juga mengatakan bahwa tindakan kriminal Israel di Gaza dan pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pekan lalu adalah contoh nyata pelanggaran terhadap seluruh hukum dan peraturan internasional.

Rusia mengutuk pembunuhan Haniyeh dan meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat mendorong Timur Tengah ke dalam perang regional yang lebih luas.

Joe Biden Adakan Pertemuan di Situation Room

Berita Rekomendasi

Sementara itu, menurut The Hill, Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris mengadakan pertemuan dengan pejabat keamanan nasional di Situation Room di Gedung Putih pada 4 Agustus 2024.

Pertemuan itu diadakan ketika Iran menegaskan kembali niatnya menyerang Israel atas pembunuhan tokoh politik terkemuka Hamas pemimpin Ismail Haniyeh di Teheran.

Situation Room dianggap sebagai tempat paling rahasia di Amerika.

Ruangan itu dianggap pusat kendali  untuk  menangani hampir seluruh kegiatan rahasia militer dan diplomatik kabinet pemerintahan AS sejak tahun 1961 hingga saat ini.

Mantan Presiden AS Barack Obama pernah menggunakan Situation Room untuk memantau pembunuhan Osama bin Laden beberapa tahun lalu.

Pertemuan tersebut berfokus pada perkembangan di Timur Tengah dan kekhawatiran mengenai konflik regional yang lebih besar.

Meski Israel tidak mengakui serangan di Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan "membalas dendam" terhadap Israel setelah kematian pemimpin Hamas tersebut.

Laporan Intelijen soal Serangan Iran ke Israel

Sementara itu, intelijen Amerika Serikat (AS) memperkirakan skenario yang melibatkan dua gelombang serangan terhadap Israel.

Portal Axios, yang berafiliasi ke pemerintah AS, mengutip pejabat berwenang di AS menjelaskan soal itu, Selasa (6/8/2024).

Informasi itu diperoleh dari sumber yang mengetahui isi pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris dengan tim keamanan nasional di Gedung Putih di Situation Room.

Intelijen AS melaporkan bahwa satu gelombang serangan diperkirakan akan datang dari Iran dan yang lainnya dari Hizbullah di Lebanon.

"Seorang pejabat AS mengatakan intelijen menunjukkan respons Iran dan Hizbullah masih merupakan pekerjaan yang sedang berlangsung dan keduanya belum memutuskan apa sebenarnya yang ingin mereka lakukan," tulis portal tersebut.

Seperti diketahui situasi di Timur Tengah meningkat tajam setelah Hamas memasuki wilayah Israel dari Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, disertai dengan pembunuhan penduduk pemukiman perbatasan dan penyanderaan.

Situasi meningkat drastis sekali lagi setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.

Hamas dan Hizbullah menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut dan memperingatkan aksi balasan untuk Israel.

Pihak berwenang Israel tidak mengomentari kematian Haniyeh.

Mengenai tewasnya Shukr, disebutkan bahwa hal itu merupakan balasan atas serangan penembakan di desa Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang menewaskan 12 orang.

Namun, Hizbullah membantah keterlibatannya dalam insiden tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas