Tim Kampanye Kamala Harris Bantah Laporan 'Diskusi' tentang Embargo Senjata Israel
Tim kampanye Kamala Harris bantah laporan 'diskusi' tentang embargo senjata Israel.
Editor: Muhammad Barir
Tim Kampanye Kamala Harris Bantah Laporan 'Diskusi' tentang Embargo Senjata Israel
TRIBUNNEWS.COM- Tim kampanye Kamala Harris bantah laporan 'diskusi' tentang embargo senjata Israel.
Calon presiden AS juga menegaskan kembali komitmennya untuk memastikan 'Israel mampu mempertahankan dirinya sendiri'.
Kampanye Wakil Presiden AS Kamala Harris pada tanggal 8 Agustus menegaskan bahwa tidak ada diskusi yang direncanakan mengenai kemungkinan penerapan embargo senjata terhadap Israel jika Harris memenangkan pemilu mendatang, membantah klaim yang dibuat oleh Gerakan Nasional yang Tidak Berkomitmen (UNM).
"Sejak 7 Oktober, wakil presiden memprioritaskan keterlibatan dengan anggota komunitas Arab, Muslim, dan Palestina serta pihak lain terkait perang di Gaza … Dalam keterlibatan singkat ini, ia menegaskan kembali bahwa kampanyenya akan terus melibatkan komunitas tersebut," kata pernyataan dari tim kampanye Harris.
"Wakil presiden telah menegaskan: dia akan selalu bekerja untuk memastikan Israel mampu mempertahankan diri dari Iran dan kelompok teroris yang didukung Iran. Wakil Presiden berfokus pada pengamanan gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan yang saat ini sedang dibahas," tambah pernyataan itu.
Sebelumnya pada hari Kamis, UNM mengumumkan bahwa para pendirinya berbicara dengan Harris dan pasangannya, Tim Walz, pada rapat umum kampanye mereka di Detroit.
Organisasi tersebut menambahkan bahwa mereka meminta pertemuan dengan Harris untuk membahas tuntutan mereka atas embargo senjata terhadap Israel dan gencatan senjata permanen.
“Wakil Presiden menyampaikan simpatinya dan menyatakan keterbukaannya untuk mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Uncommitted guna membahas embargo senjata,” kata UNM dalam sebuah pernyataan.
Harris bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama kunjungannya ke Washington bulan lalu, menegaskan kembali “komitmennya yang lama dan tak tergoyahkan terhadap keamanan Negara Israel dan rakyat Israel.”
Dalam komentarnya kepada pers setelah pertemuan tersebut, kandidat presiden dari partai demokrat AS mengatakan dia mendesak Netanyahu untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata untuk Gaza.
"Sudah saatnya perang ini berakhir dengan cara yang membuat Israel aman, semua sandera dibebaskan, penderitaan warga Palestina di Gaza berakhir, dan rakyat Palestina dapat menjalankan hak mereka untuk kebebasan, martabat, dan penentuan nasib sendiri".
"Dan seperti yang baru saja saya sampaikan kepada Perdana Menteri Netanyahu, sudah saatnya untuk menyelesaikan kesepakatan ini. Mari kita selesaikan kesepakatan ini," kata Harris kepada wartawan.
SUMBER: THE CRADLE