Dukung Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Khan Younis dengan Dalih Ada Yahya Sinwar
Israel melakukan serangan ke Khan Younis hari ini dengan dalih menargetkan Yahya Sinwar. Padahal, dia sudah setuju adanya perundingan gencatan senjata
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel melakukan serangan baru ke Kota Khan Younis di Gaza Selatan pada Jumat (9/8/2024) waktu setempat.
Dikutip dari AP, serangan tersebut dilancarkan dengan dalih masih beroperasinya Hamas di kota tersebut meski sudah berkali-kali digempur.
Padahal, sebelumnya, Israel sudah setuju untuk memperbaharui desakan gencatan senjata di Gaza dengan mediator dari negara Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir.
Militer Israel mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur miliknya telah menghantam 30 orang yang diklaim olehnya sebagai anggota Hamas.
Selain itu, mereka juga mengklaim bahwa serangan ini sekaligus operasi untuk mencari terowongan dan infrastruktur lainnya milik Hamas.
Seperti diketahui, Israel telah memerintahkan adanya evakuasi di distrik timur Khan Younis di mana banyak dari warga Palestina telah kembali kurang dari dua pekan yang lalu setelah serbuan terakhir Zioni pada bulan Juli lalu.
Adapun ribuan orang mengungsi pada hari Kamis (8/8/2024) waktu setempat dengan membawa barang-barang penting seperti tabung gas kecil, kasur tenda, ransel, dan selimut.
Di sisi lain, serangan tersebut juga dilakukan lantaran adanya keyakinan dari para pejabat Israel dan AS bahwa pimpinan Hamas yang baru, Yahya Sinwar berada di terowongan di bawah Khan Younis.
Sementara, sebelum serangan ke Khan Younis dilakukan, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu telah menyepakati berlanjutnya perundingan gencatan senjata di Gaza yang bakal digelar pada 15 Agustus 2024 mendatang.
Baca juga: Serangan Israel di Khan Younis Tewaskan 89 Warga, Pemantau HAM: Serangan Paling Berdarah
Dikutip dari Reuters, kemauan Benjamin ini lantaran adanya lobi dari AS.
"Mengikuti usulan Amerika Serikat dan para mediator, Israel pada tanggal 15 Agustus akan mengirim delegasi negosiator ke tempat yang disepakati untuk menyimpulkan rincian pelaksanaan kesepakatan," ujar Netanyahu pada Jumat waktu setempat.
Sebelumnya, para pemimpin AS, Qatar, dan Mesir telah mengundang Israel dan Hamas untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata di Doha dan Kairo pada 15 Agustus mendatang.
"Kami telah meminta kedua belah pihak untuk melanjutkan diskusi mendesak pada hari Kamis, 15 Agustus di Doha atau Kairo untuk menutup semua kesenjangan yang tersisa dan memulai implementasi kesepakatan tanpa penundaan lebih lanjut," demikian pernyataan bersama dari para mediator, dikutip dari The Guardian.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel