Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Nahid Islam Mahasiswa Gen Z Jurusan Sosiologi yang Berhasil Kudeta PM Bangladesh Sheikh Hasina

Nahid Islam koordinator gerakan mahasiswa yang menentang kuota pekerjaan di pemerintahan yang kemudian berubah menjadi kampanye penggulingan Hasina.

Penulis: willy Widianto
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sosok Nahid Islam Mahasiswa Gen Z Jurusan Sosiologi yang Berhasil Kudeta PM Bangladesh Sheikh Hasina
via Daily Sun
Md Nahid Islam dan Asif Mahmud Shojib Bhuiyan. Nahid Islam adalah seorang mahasiswa Dhaka University jurusan yang Sosiologi bersuara lembut namun kerap mempelopori protes terhadap penggulingan Perdana Menteri Sheikh Hasina setelah 15 tahun berturut-turut berkuasa. 

TRIBUNNEWS.COM, DHAKA - Sering terlihat di depan umum dengan bendera Bangladesh diikatkan di dahinya, Nahid Islam adalah seorang mahasiswa Dhaka University jurusan yang Sosiologi bersuara lembut namun kerap mempelopori protes terhadap penggulingan Perdana Menteri Sheikh Hasina setelah 15 tahun berturut-turut berkuasa.

Nahid Islam (26) adalah koordinator gerakan mahasiswa yang menentang kuota pekerjaan di pemerintahan yang kemudian berubah menjadi kampanye penggulingan Hasina.

Namanya menjadi terkenal secara nasional pada pertengahan Juli 2024 usai polisi menahannya dan beberapa mahasiswa Dhaka University lainnya ketika protes tersebut berubah menjadi kerusuhan mematikan.




Hampir 300 orang, banyak dari mereka adalah mahasiswa dan mahasiswi tewas dalam kekerasan yang terjadi selama berminggu-minggu di seluruh negeri.

Baca juga: PM Bangladesh Hanya Membawa Pakaian yang Melekat di Badan Saat Melarikan Diri ke India

Kekerasan baru mereda ketika Hasina mengundurkan diri dan melarikan diri ke negara tetangga, India, pada Senin (5/8/2024) lalu.

Pemimpin Islam dan mahasiswa lainnya dijadwalkan bertemu dengan panglima militer Jenderal Waker-Uz-Zaman pada siang hari (06.00 GMT) pada hari Selasa.

Zaman telah mengumumkan pengunduran diri Hasina dan mengatakan pemerintahan sementara akan dibentuk.

BERITA TERKAIT

Nahid Islam, yang berbicara tanpa emosi namun tegas di depan umum, mengatakan para mahasiswa tidak akan menerima pemerintahan yang dipimpin atau didukung oleh tentara dan telah mengusulkan agar peraih Nobel Muhammad Yunus menjadi kepala penasihat.

"Pemerintahan mana pun selain yang kami rekomendasikan tidak akan diterima," katanya dalam postingan Facebook pada Selasa pagi.

Pada hari Senin, diapit oleh para pemimpin mahasiswa lainnya, tokoh Islam berjanggut dan kekar ini mengatakan kepada wartawan bahwa tidak akan mengkhianati darah yang ditumpahkan oleh para syuhada demi tujuan kami.

Baca juga: Banyak Polisi Takut Keluar, Tentara Terpaksa Jadi Polantas Dadakan di Kota Dhaka Bangladesh

"Kami akan menciptakan Bangladesh yang demokratis melalui janji kami akan keamanan hidup, keadilan sosial, dan lanskap politik baru," kata Nahid Islam.

Dia bersumpah untuk memastikan negara berpenduduk 170 juta jiwa itu tidak pernah kembali ke apa yang disebutnya pemerintahan fasis dan meminta rekan-rekan mahasiswanya untuk melindungi minoritas Hindu dan tempat ibadah mereka.

Nahid Islam yang lahir di Dhaka pada tahun 1998 ini telah menikah dan memiliki seorang adik laki-laki bernama Nakib.

Ayahnya adalah seorang guru dan ibunya seorang ibu rumah tangga.

"Dia memiliki stamina yang luar biasa dan selalu mengatakan bahwa negara ini perlu berubah," kata Nakib Islam, seorang mahasiswa geografi, kepada Reuters.

"Dia dijemput polisi, disiksa hingga pingsan, lalu dibuang ke jalan. Meski begitu, dia terus berjuang. Kami yakin dia tidak akan menyerah. Bangga padanya," ujar Nakib.

Sabrina Karim, profesor pemerintahan di Cornell University yang berspesialisasi dalam mempelajari kekerasan politik, menyebut hari Senin sebagai hari bersejarah bagi Bangladesh.

"Ini mungkin merupakan revolusi sukses pertama yang dipimpin oleh Generasi Z," katanya.

"Mungkin ada optimisme terhadap transisi demokrasi meskipun militer terlibat dalam proses tersebut," tambahnya. (REUTERS)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas