Vladimir Putin dapat Jaminan Tidak Akan Ditangkap Jika Kunjungi Meksiko
Meksiko merupakan salah satu anggota ICC namun keputusannya ada di tangan Meksiko apakah akan menangkap Vladimir Putin atau tidak.
Penulis: Hasanudin Aco
Meksiko merupakan salah satu anggota ICC namun keputusannya ada di tangan Meksiko apakah akan menangkap Vladimir Putin atau tidak.
TRIBUNNEWS.COM, MEKSIKO - Pihak berwenang Meksiko berjanji tidak akan menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin jika berkunjung ke negara itu,
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan itu dalam konferensi pers, Kamis (8/8/2024) menyusul rencana kunjungan Vladimir Putin Oktober mendatang.
"Kami tidak bisa melakukan itu, itu bukan urusan kami," katanya saat ditanya oleh media apakah otoritas Meksiko akan menangkap Vladimir Putin.
Lopez Obrador mengonfirmasi bahwa pihak berwenang telah mengirimkan undangan pelantikan Sheinbaum sebagai presiden Meksiko kepada kepala semua negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Meksiko.
"Semua orang diundang. Pemerintah bebas memutuskan untuk hadir atau tidak. Ini sesuai dengan praktik diplomatik Meksiko," kata pemimpin Meksiko itu.
"Sekitar setahun yang lalu, kami mengundang negara-negara yang selalu kami undang untuk berpartisipasi dalam parade [untuk menghormati Hari Kemerdekaan Meksiko]. Pejabat militer dari Rusia datang. Beberapa mengatur skandal besar terhadap kami, meskipun pejabat militer dari Rusia dan negara-negara lain hadir," kenang Lopez Obrador.
"Kami menentang perang, kami mendukung perdamaian. Mengenai perang, kami menyarankan Rusia dan Ukraina untuk mencapai kesepakatan. Pada saat tertentu saya menyarankan agar mereka mengundang Perdana Menteri India Narendra Modi, Paus Fransiskus, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menjalin kontak dan mencari kesepakatan guna menghentikan perang," Lopez Obrador menjelaskan sikap Meksiko.
Penangkapan Vladimir Putin dari ICC
Seperti diketahui, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Vladimir Putin pada hari Jumat (17/3/2023) lalu.
Perintah penangkapan itu dikeluarkan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin karena dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang yang dilakukan di Ukraina.
Rusia telah berulang kali membantah tuduhan bahwa pasukannya telah melakukan kekejaman selama invasi satu tahun ke negara tetangganya.
Rusia bukan negara anggota ICC menegaskan surat perintah terhadap Putin tidak sah.
Namun surat itu membuat perjalanan Putin ke luar negeri terbatas karena negara-negara anggota ICC harus menangkapnya jika dia menginjakkan kaki di sana.
Putin kemudian tidak menghadiri KTT BRICS pada Agustus dan KTT G20 di India beberapa waktu lalu diduga terkait surat penangkapan ICC.