Pejabat Keamanan Hamas Tewas dalam Serangan Udara Israel di Kamp Pengungsi Ain al-Hilweh, Lebanon
Pejabat keamanan Hamas Samer al-Hajj tewas dalam serangan drone Israel di Lebanon, 9 Agustus 2024.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Seorang sumber yang dekat dengan kelompok yang didukung Iran itu, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan dua prajurit Hizbullah itu tewas dalam serangan Israel di Naqura.
Hizbullah mulai menyerang pangkalan militer di Israel utara sehari setelah pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober.
Serangan Hizbullah itu dilakukan sebagai "front dukungan" untuk mendukung kelompok Palestina.
Baku tembak yang sebagian besar terjadi di wilayah perbatasan Israel-Lebanon, memaksa puluhan ribu penduduk dari kedua sisi untuk mengungsi.
Namun, pembunuhan Shuk memicu kekhawatiran akan eskalasi antara kedua belah pihak.
Hizbullah menegaskan bahwa mereka tidak menginginkan perang habis-habisan, tetapi siap untuk perang jika perang pecah.
Potensi Serangan Balasan Iran terhadap Israel
Sementara itu, Iran diprediksi akan segera melaksanakan perintah Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei untuk menghukum keras Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, kata wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam.
"Perintah pemimpin tertinggi mengenai hukuman keras Israel dan balas dendam atas darah martir Ismail Haniyeh jelas dan eksplisit, dan akan dilaksanakan dengan cara sebaik mungkin," kata Ali Fadavi seperti dikutip oleh media Iran pada hari Jumat (9/8/2024).
Kepala politik Hamas, Haniyeh, 62 tahun, tewas di ibu kota Iran, Teheran pada bulan Juli, setelah menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan itu.
Sejak itu, Iran berjanji untuk membalas Israel.
Baca juga: Amerika Kirim 3,5 Miliar Dolar AS ke Israel, Bantu Netanyahu Borong Senjata Jelang Serangan Iran
Ketika diminta oleh wartawan untuk menanggapi pernyataan Iran, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan Amerika Serikat siap untuk membela Israel dengan banyak sumber daya di wilayah tersebut.
"Ketika kita mendengar retorika seperti itu, kita harus menanggapinya dengan serius, dan kita melakukannya," kata Kirby pada hari Jumat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.