TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan kontroversial dikemukakan oleh keluarga Perdana Menteri Bangladesh yang digulingkan, Sheikh Hasina.

Putra mantan PM Bangladesh yang dikudeta tersebut yakni Sajeeb Wazed Joy mengklaim ibunya akan segera kembali ke negara tersebut.

Hal ini sekaligus membantah tudingan bahwa ibunya kabur dan tak akan kembali lagi ke Bangladesh pasca pecahnya kerusuhan besar yang melengserkan pemerintahannya.

Seperti yang diwartakan sebelumnya, Hasina telah melarikan diri ke India pada awal pekan ini setelah protes di Bangladesh menumbalkan lebih dari 500 orang tewas yang di antaranya terjadi karena penembakan oleh oknum kepolisian.

Sajeeb mengklaim ibunya yang saat ini berada di India akan kembali lagi ke Bangladesh bila pemerintahan baru nantinya kembali menggelar pemilu.

“Pasti, dia (Hasina) akan segera kembali [ke Bangladesh],” kata Sajeeb kepada BBC.

Meskipun meyakini sang ibunda akan kembali, Sajeeb masih meragukan apakah Hasina bakal kembali terjun di dunia politik.

“Apakah dia akan kembali ke politik atau tidak, keputusan itu belum dibuat."ungkap Sajeed.

Meski masih ragu terkait keinginan ibunya untuk kembali ke dunia politik, Sajeeb mengaku percaya diri bahwa masih banyak pendukung ibunya yang ingin mengembalikan pemerintahan sebelumnya.

Sajeed meyakini bahwa jika pemilihan dilakukan oleh pemerintahan sementara, Partai Awami League yang dipimpin oleh Hasina, akan kembali memenangkan suara mayoritas masyarakat Bangladesh.

“Saya yakin bahwa jika pemilihan diadakan di Bangladesh hari ini, dan jika pemilihan tersebut bebas dan adil serta ada kesempatan yang sama, maka Awami League akan menang,” katanya.

Baca juga: Pelantikan Muhammad Yunus, Peraih Nobel Jadi Pemimpin Pemerintahan Transisi Bangladesh

Karena dasar itulah, Sajeed meyakini bahwa kembalinya sang ibunda ke Bangladesh bukan terkait masalah niat, tapi terkait masalah waktu.

"Yang jelas dia cukup muak dengan perlakuan (Protes mahasiswa Bangladesh) yang diterimanya.” pungkas Sajeed.

Kegusaran Hasina ini bisa dimaklumi karena gerakan yang dipimpin mahasiswa tersebut berhasil melengserkan dirinya yang telah menjabat sebagai perdana menteri selama 4 periode dari 2009 hingga 2024.