Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Israel Siaga Satu Serangan Iran, IAF Larang Pilot Angkatan Udara Pergi ke Luar Negeri

komandan Angkatan Udara Pendudukan Israel, Israel Air Forces atau IAF membatalkan semua perjalanan internasional untuk pilot Angkatan Udara

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Siaga Satu Serangan Iran, IAF Larang Pilot Angkatan Udara Pergi ke Luar Negeri
rntv/tangkap layar
Pesawat tempur angkatan udara Israel (IAF). Merujuk pada status siaga 1 Israel atas serangan Iran, militer pendudukan Israel melarang pilot-pliot mereka untuk cuti dan atau bepergian ke luar negeri. 

Menurut CENTCOM, jet tempur generasi kelima itu dikerahkan untuk “memitigasi kemungkinan eskalasi regional oleh Iran atau proksinya”.

AS sendiri mengaku tidak mengetahui rencana pembunuhan Haniyeh ataupun terlibat dalam pembunuhan itu.

Di samping itu, AS meminta Israel untuk tidak melakukan “eskalasi” dalam konflik di Timur Tengah itu.

AS mengatakan siap melindungi Israel dari serangan-serangan Iran. Negara itu juga akan mengerahkan peralatan militer lainnya di Timur Tengah.

Baca juga: UE Serukan Sanksi untuk 2 Menteri Israel, Dianggap Menghasut agar Lakukan Kejahatan Perang di Gaza

The Times of Israel melaporkan AS juga mengirimkan sekitar dua puluh jet tempur F/A-18 ke sebuah pangkalan militer di Timur Tengah. Jet-jet tempur itu dibawa dengan Kapal Induk Roosevelt.

F/A-18 dan pesawat pengintai E-2D lepas landas dari kapal itu Teluk Oman dan pada hari Senin telah mendarat di pangkalan militer yang tak disebutkan.

Serangan Iran Diperkirakan Segera

Intelijen Israel memperkirakan Iran akan menyerang Israel dalam beberapa hari ke depan.

Berita Rekomendasi

Serangan itu adalah serangan langsung dan akan menjadi balasan atas serangan Israel di Teheran yang menewaskan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.

Sebelumnya, Iran didesak oleh sejumlah pihak, termasuk AS, agar tidak membalas serangan Israel. Namun, Iran saat ini sudah mengambil keputusan untuk tetap akan menyerang Israel.

Dikutip dari Maariv, seorang narasumber yang mengetahui detailnya mengatakan bahwa situasi saat ini masih bisa berubah.

Dilaporkan masih ada perdebatan internal di Iran antara Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) dan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, beserta bawahannya perihal jenis serangan dan waktu untuk melancarkannya.

IRGC meminta adanya serangan yang lebih besar daripada serangan yang dilancarkan Iran tanggal 13 April lalu. Di sisi lain, Pezeshkian meyakini serangan besar ke Israel harus dihindari.

(oln/rntv/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas