Ekonomi Israel Kembali Terpukul Setelah Peringkat Kreditnya Anjlok
Penurunan peringkat Fitch terjadi karena Israel memperkirakan adanya pembalasan dari Iran dan Hizbullah atas pembunuhan di Teheran dan Beirut
Editor: Muhammad Barir
Ekonomi Israel Kembali Terpukul Setelah Peringkat Kreditnya Anjlok
TRIBUNNEWS.COM- Penurunan peringkat Fitch terjadi karena Israel memperkirakan adanya pembalasan dari Iran dan Hizbullah atas pembunuhan yang dilakukannya di Teheran dan Beirut.
Perusahaan jasa keuangan AS Fitch menurunkan peringkat kredit Israel pada 12 Agustus, dengan alasan meningkatnya ketegangan politik dan berlarutnya kampanye genosida Tel Aviv di Gaza.
Fitch mempertahankan prospek peringkat Israel negatif, yang berpotensi berarti penurunan peringkat lebih lanjut akan terjadi.
"Menurut pandangan kami, konflik di Gaza dapat berlangsung hingga tahun 2025 dan ada risiko meluas ke wilayah lain," kata Fitch dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Peringkat kredit Israel sekarang berada pada “A” setelah diturunkan dari “A-plus.”
Fitch memperkirakan Tel Aviv akan secara permanen meningkatkan pengeluaran militer sebesar hampir 1,5 persen dari PDB dibandingkan dengan tingkat sebelum perang Gaza, yang secara efektif menambah tekanan pada defisit anggaran dan tingkat utang Israel.
Moody's Ratings dan S&P Global telah memangkas peringkat kredit Israel awal tahun ini.
Hanya dua minggu setelah Moody's memangkas peringkat Israel, Fitch mengumumkan bahwa mereka juga berencana menurunkan peringkat Tel Aviv.
Penurunan peringkat Fitch terjadi saat ketegangan geopolitik mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Israel membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli, serta komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr di Beirut sehari sebelumnya, menewaskan warga sipil, termasuk anak-anak, dalam prosesnya.
Baik Republik Islam maupun gerakan perlawanan Lebanon telah bersumpah untuk melakukan pembalasan yang keras, dengan Israel dan sekutunya terus waspada sejak saat itu.
Perang dan potensi perluasannya terus berdampak negatif pada ekonomi Israel. Shekel jatuh hingga 1,7 persen terhadap dolar pada 12 Agustus, dengan saham berakhir lebih dari satu persen lebih rendah di Tel Aviv, membuat investor menjadi heboh.
Fitch mengatakan eskalasi dengan Iran dan Poros Perlawanan dapat menyebabkan lonjakan pengeluaran militer, kerusakan infrastruktur, dan kerusakan lebih lanjut pada ekonomi dan investasi.