Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyerbuan Besar-besaran Israel di Tepi Barat: Bawa Buldoser Militer, Jenin Sampai Ramallah Membara

Pasukan Israel menyerbu Airport Street, sebelah utara Kegubernuran Jenin. Pasukan pendudukan juga menyerbu kota dari Nazareth Street

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Penyerbuan Besar-besaran Israel di Tepi Barat: Bawa Buldoser Militer, Jenin Sampai Ramallah Membara
khaberni/HO
Pasukan Israel (IDF) melakukan penyerbuan serentak di delapan kota di Kawasan Tepi Barat yang diduduki pada Kamis (16/5/2024) dini hari. Mereka menyasar sejumlah tempat penukaran uang. 

Penyerbuan Besar-besaran Tentara Israel ke Tepi Barat: Bawa Buldoser Militer, Jenin Hingga Ramallah Membara

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan pendudukan Israel (IDF), disertai buldoser militer, dilaporkan melakukan penyerbuan besar-besaran ke kota-kota di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki, Senin malam dan Selasa (13/8/2024) dini hari.

Serangan besar-besaran IDF ini dilakukan dari Jenin hingga Ramallah yang diwarnai perlawanan dari milisi Palestina. 

Baca juga: Video Pasukan Israel Ledakkan Markas Gerakan Fatah Saat Menyerbu Nablus di Tepi Barat

"Pasukan Israel menyerbu Airport Street, sebelah utara Kegubernuran Jenin. Pasukan pendudukan juga menyerbu kota dari Nazareth Street, di tengah tembakan dan sirene yang diaktifkan," tulis laporan Khaberni, Selasa.

Di kota Nablus, pasukan pendudukan Israel menangkap pemimpin Front Populer, Zaher Al-Shashtari, dari rumahnya selama penyerbuan IDF di kota tersebut.

Serangan IDF juga berlangsung di Ramallah.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa 3 warga Palestina terluka oleh peluru pendudukan Israel dalam serangan malam di Ramallah.

BERITA REKOMENDASI

Organisasi media itu juga menambahkan bahwa salah satu korban luka serius. 

IDF membatalkan sekitar 20 rencana operasi penangkapan warga Palestina di wilayah Tepi Barat yang diduduki karena penjara Israel kini penuh.
IDF membatalkan sekitar 20 rencana operasi penangkapan warga Palestina di wilayah Tepi Barat yang diduduki karena penjara Israel kini penuh. (Anadolu)

Tentara IDF Ditembak Mati

Penyerbuan besar-besaran IDF ini terjadi pasca-pengumuman sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, yang mengumumkan bertanggung jawab atas serangan penembakan di Lembah Jordan, di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Serangan yang terjadi pada Minggu (11/8/2024) itu menewaskan satu warga Israel dan melukai seorang lainnya.

Brigade Al-Qassam mengatakan, Yonatan Deutsch yang berusia 23 tahun, yang tewas dalam serangan di dekat pemukiman ilegal Israel, adalah seorang tentara Zionis.

Dilansir Al Jazeera, serangan itu adalah balas dendam atas lebih dari 100 korban pengeboman sekolah al-Tabin.

Serangan itu juga menekankan bahwa pejuang Brigade Al-Qassam di Tepi Barat yang diduduki, telah “memperbarui kesetiaan mereka” kepada Yahya Sinwar.

Pembalasan Pembantaian Subuh, Buru IDF hingga ke Gang

Pernyataan Al-Qassam menunjukkan kalau operasi Lembah Yordan itu terjadi sebagai respons (pembalasan) terhadap “pembantaian subuh” oleh Israel di Al -Sekolah Tabaeen di Kota Gaza.

Baca juga: Israel Bantai 100 Warga Palestina Saat Salat Subuh di Sekolah Al-Tabaeen, Hamas-Yordania Murka

Dalam sebuah pernyataan, Al-Qassam menyatakan kalau para petempurnya di Tepi Barat mampu melakukan operasi penembakan dari jarak nol (jarak sangat dekat) ke tentara IDF

"(Serangan) menargetkan kendaraan tentara Zionis Yonatan Deutsch (23 tahun)... dan langsung membunuhnya," tulis pernyataan Al-Qassam.

Pernyataan milisi pembebasan Palestina itu menambahkan kalau operasi tersebut dilakukan “sebagai pembalasan atas darah para syuhada dan sebagai respons terhadap pembantaian dini hari di Sekolah Al-Tabaeen dan pembantaian pendudukan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.”

Al Qassam menyatakan, Tepi Barat kini berstatus area peperangan seperti Gaza di mana tentara Israel (IDF) akan diburu di setiap persimpangan dan gang.

Mereka menegaskan bahwa pejuang mereka di Tepi Barat, “yang memperbarui janji setia mereka kepada pemimpin gerakan Hamas, Saudara Yahya Al-Sinwar Abu Ibrahim, akan terus menarik pelatuk dan akan mengejar penjajah di setiap persimpangan dan gang".

Baca juga: Api Gaza Menjalar ke Tepi Barat: Brigade Tulkarem Himpun Pasukan, Brigade Jenin Duluan Serang Israel

Kekerasan di Tepi Barat Meningkat

Seorang warga Israel tewas dan seorang lainnya terluka pada hari Minggu di jalan utama di Tepi Barat yang diduduki.

Hal ini disampaikan layanan ambulans dan militer Israel, sebagaimana diberitakan US News.

Militer Israel mengatakan pihaknya sedang mengejar tersangka penyerang, memblokir rute, dan melakukan pencarian.

Kemudian pada hari itu, Brigade Al-Qassam milik Hamas mengatakan bahwa para pejuangnya yang bermarkas di Tepi Barat telah membunuh seorang tentara Israel dari jarak dekat di dekat pemukiman Mehola di Lembah Yordan.

Brigade Al-Qassam lalu "kembali ke pangkalan mereka dengan selamat."

Baca juga: Alasan Israel Bombardir Sekolah Gaza, Pejabat Iran dan Wakil Kepala Hamas Berbincang Lewat Telepon

Kekerasan di Tepi Barat, yang sudah meningkat sebelum perang di Gaza, telah meningkat lebih lanjut, dengan meningkatnya serangan militer Israel, kekerasan pemukim, dan serangan jalanan Palestina.

Israel Serang Sekolah di Gaza

Serangan udara Israel menghantam sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di Gaza pada Sabtu (10/8/2024) dini hari waktu setempat.

Tiga bom Israel menghantam sekolah al-Tabin, yang terletak di distrik Daraj.

Lebih dari 100 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sekolah itu.

Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan tentang serangan pada hari Sabtu, yang digambarkannya sebagai "pembantaian yang mengerikan".

Perempuan, anak-anak, dan orang tua dilaporkan termasuk di antara korban tewas dan jumlah korban diperkirakan akan bertambah.

Serangan itu terjadi saat orang-orang sedang melaksanakan salat Subuh dan memicu kebakaran yang membakar habis gedung tersebut.

Ismail al-Thawabta, kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tentara Israel menggunakan tiga bom seberat masing-masing 2.000 pon (907 kg) dalam serangannya.

Menurutnya, Israel menyadari keberadaan orang-orang terlantar di dalam sekolah tersebut.

Seorang saksi mata mengatakan, serangan itu terjadi saat salat digelar di sebuah masjid di gedung tersebut.

Ini adalah serangan terbaru dari apa yang disebut kantor hak asasi manusia PBB sebagai "serangan sistematis terhadap sekolah" oleh Israel, dengan setidaknya 21 serangan sejak 4 Juli yang mengakibatkan ratusan orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca juga: Dalam 24 Jam, Israel Digempur 10 Kali oleh Hizbullah, Kebakaran Besar Melanda Galilea Atas

3 bom Israel sasar musholla di Sekolah Al-Tabin Gaza pada Sabtu (10/8/2024).
3 bom Israel sasar musholla di Sekolah Al-Tabin Gaza pada Sabtu (10/8/2024). (X/Twitter)

Update Perang Israel-Hamas

UNRWA mengatakan lebih dari 75.000 warga Palestina di Gaza selatan terpaksa mengungsi dalam beberapa hari terakhir, tak lama setelah banyak dari mereka diizinkan kembali ke daerah mereka.

Pasukan Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi baru di Khan Younis saat mereka melakukan operasi militer ketiga di sana sejak Oktober.

Warga Palestina mengatakan tidak ada tempat yang aman di seluruh Jalur Gaza.

Petugas medis dan korban serangan Israel terhadap sekolah yang diubah menjadi tempat perlindungan di Kota Gaza mengumpulkan bagian-bagian tubuh korban dan mencari yang hilang sementara para pemimpin dunia mengutuk pengeboman yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Serangan Israel telah menewaskan lima warga Palestina di Gaza saat reaksi terus mengalir menyusul pembantaian Sekolah al-Tabin.

Baca juga: Iran Mainkan Kesabaran Israel, Serangan Balasannya Diklaim Akan Mengejutkan & Bisa sampai 4 Hari

Serangan udara Israel menewaskan dua orang yang mengendarai sepeda motor di Lebanon selatan.

Pengadilan militer Israel memperpanjang penahanan lima tentara yang dituduh merudapaksa beramai-ramai seorang tahanan Palestina.

Diplomat tertinggi Tiongkok mengatakan Beijing mendukung hak Iran untuk mempertahankan “kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya” setelah pembunuhan Ismail Haniyeh.

Sayap militer Hamas melaporkan bahwa pertempuran sedang berlangsung di beberapa lingkungan Rafah di selatan.

Setidaknya 39.790 orang tewas dan 92.002 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober, dan lebih dari 200 orang ditawan.

(oln/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas