IDF Akui Pesawat Angkatan Udara Israel Jatuh ke Laut di Lepas Pantai Palmahim
Pihak Tentara Israel mengumumkan kalau sebuah pesawat angkatan udara IDF jatuh di wilayah laut lepas pantai Palmahim, wilayah Palestina yang diduduki
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tentara Israel Akui Jet Tempur IAF Jatuh ke Laut di Lepas Pantai Palmahim
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara tentara pendudukan Israel (IDF), Kapten Ella Waweya, mengumumkan pada Rabu (14/8/2024) kalau sebuah pesawat tempur milik Israel Air Forces (IAF/Angkatan Udara Israel) jatuh ke laut, di dekat pusat wilayah Palestina yang diduduki.
Dilansir Khaberni, IDF mengatakan kalau jet tempur Israel itu jatuh karena kerusakan teknis.
Baca juga: Ranpur Israel Dihantam Roket Yassin-105 di Zlata, Ranjau Darat Qassam Robohkan Pasukan Infanteri IDF
Waweya mengatakan di platform “X” kalau pesawat itu jatuh di wilayah laut lepas pantai Palmahim.
Dia juga menyebutkan bahwa puing-puing pesawat dikumpulkan oleh tentara Israel.
Ella Waweya menambahkan, insiden tersebut sedang diselidiki.
"Sebuah pesawat angkatan udara IDF jatuh di wilayah laut lepas pantai Palmahim karena cacat teknis. Potongan pesawat dikumpulkan oleh pasukan IDF. Insiden ini sedang diselidiki. Tidak ada rasa takut akan kebocoran informasi atau insiden keamanan," tulis Waweya di X.
AS Setujui Penjualan Peralatan Militer ke Israel Senilai Lebih dari 20 Miliar Dolar
Terkait situasi Perang Gaza, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Selasa menyetujui penjualan berbagai peralatan militer senilai lebih dari $20 miliar ke Israel, kata Pentagon.
Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan Blinken menyetujui kemungkinan penjualan jet tempur F-15 dan peralatannya senilai hampir 19 miliar dolar.
Ia juga menyetujui kemungkinan penjualan amunisi tank senilai sekitar $774 juta dan kendaraan militer senilai $583 juta, kata Pentagon.
Amunisi tank akan segera tersedia untuk pengiriman. Jet tempur Boeing Co F-15 akan memakan waktu bertahun-tahun untuk diproduksi dan dikirim.
AS telah dengan gigih mendukung Israel saat sekutu utamanya di Timur Tengah melancarkan perang di Jalur Gaza yang telah menghancurkan daerah kantong Palestina tersebut.
Perang tersebut dipicu oleh serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
Sambil menyetujui pengiriman senjata ke Israel, Washington juga telah mencoba mengatur kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang berpotensi mencegah perang Timur Tengah yang lebih luas.
Kekhawatiran akan perang yang lebih luas telah meningkat sejak pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran dan komandan militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.
Keduanya memicu ancaman pembalasan terhadap Israel.
(oln/khbrn/*)