Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: Lokasi Yahya Sinwar Ditemukan Israel, Netanyahu Marah 

Kabar populer di kanal internasional dalam sehari terakhir telah terangkum, mulai dari lokasi Yahya Sinwar ditemukan hingga Netanyahu marah

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Populer Internasional: Lokasi Yahya Sinwar Ditemukan Israel, Netanyahu Marah 
Tangkap Layar Twitter/X
Zionis mengklaim pihaknya menemukan terowongan Hamas di bawah ladang paprika, di dekat kompleks perumahan Kota Hamad di Khan Yunis, Gaza selatan. 

Pernyataan tersebut, selama kunjungan ke kompleks tersebut untuk menandai hari berkabung bagi orang Yahudi atas penghancuran kuil-kuil kuno, muncul pada saat yang sangat sensitif, dengan perang di Gaza yang berisiko meningkat menjadi konflik yang lebih luas, yang berpotensi melibatkan Iran dan proksi regionalnya.

Kompleks Al-Aqsa, yang dihormati oleh orang Yahudi sebagai peninggalan dari dua kuil kuno mereka, dikelola oleh yayasan keagamaan Yordania dan berdasarkan peraturan yang berlaku selama beberapa dekade, orang Yahudi diizinkan untuk berkunjung, tetapi tidak boleh berdoa di sana.

“Kebijakan kami adalah mengizinkan doa,” kata Ben-Gvir saat ia melewati barisan pengunjung Yahudi yang bersujud di tanah, sementara yang lain bernyanyi dan bertepuk tangan untuk merayakannya. Waqf, yayasan yang mengelola situs tersebut, mengatakan sekitar 2.250 orang Yahudi memasuki situs tersebut pada hari Selasa.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam kunjungan Ben-Gvir sebagai “provokasi” dan meminta Amerika Serikat untuk campur tangan “jika ingin mencegah wilayah tersebut meledak dengan cara yang tidak terkendali.”

Ben-Gvir, kepala salah satu partai nasionalis-religius dalam koalisi sayap kanan Netanyahu, telah berulang kali berselisih dengan menteri lain atas seruannya untuk mengizinkan doa di kompleks tersebut, yang telah menjadi pemicu konflik berulang dengan Palestina selama bertahun-tahun.

SELANJUTNYA>>>

4. Cara Yahya Sinwar Memimpin Hamas dari Bawah Tanah

Sebuah gambar menunjukkan bagian dari terowongan sepanjang 200 meter yang dibangun pejuang Hizbullah selama tiga tahun untuk memerangi pasukan Israel, di monumen peringatan Hizbullah di benteng puncak bukit Mleeta dekat desa Jarjouaa di Lebanon selatan pada 22 Mei 2020.
Sebuah gambar menunjukkan bagian dari terowongan sepanjang 200 meter yang dibangun pejuang Hizbullah selama tiga tahun untuk memerangi pasukan Israel, di monumen peringatan Hizbullah di benteng puncak bukit Mleeta dekat desa Jarjouaa di Lebanon selatan pada 22 Mei 2020. (JOSEPH EID /AFP via Getty Images)

Pilihan Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas, terhadap Yahya Sinwar sebagai ketua umum gerakan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan tentang apakah dia benar-benar memimpin gerakan tersebut dari bawah tanah, pada saat Israel mengejarnya ke mana-mana?

BERITA REKOMENDASI

Menjadi insinyur operasi penyerangan “Banjir Al-Aqsa” ke wilayah pendudukan Israel pada 7 Oktober 2023, Yahya Sinwar menjadi buruan nomor satu tentara Israel (IDF).

Berbagai cara dilakukan IDF untuk menangkap Sinwar baik hidup ataupun mati, mulai dari mengadakan sayembara hingga melakukan pemboman besar-besar ke sebuah wilayah yang diduga ada Sinwar berada meski info intelijen belum pasti dan mengakibatkan banyak korban warga sipil Palestina di Gaza.

Sumber dari dalam Hamas mengatakan kalau hanya orang-orang terpercaya yang mengetahui lokasinya.

Orang-orang khususnya ini menjadi perantara jalinan hubungan antara Sinwar dan seluruh pemimpin simpul organisasi tersebut bila diperlukan.

SELANJUTNYA>>>

5. Operasi Lembah Yordan Tewaskan Tentara Israel

Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka.
Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka. (khaberni)

Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas mengaku bertanggung jawab atas operasi penembakan yang menyebabkan kematian seorang tentara Israel (IDF) di dekat pemukiman Mahula di Lembah Yordan bagian utara di Tepi Barat, Khaberni melaporkan, Senin (12/8/2024).

Pernyataan Al-Qassam menunjukkan kalau operasi Lembah Yordan itu terjadi sebagai respons (pembalasan) terhadap “pembantaian subuh” oleh Israel di Al -Sekolah Tabaeen di Kota Gaza.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas