Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Mengatakan PBB Gagal dalam Misi untuk Mendirikan Negara Palestina

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, pada hari Selasa, mengkritik PBB karena gagal membantu mendirikan Negara Palestina.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Presiden Palestina Mahmoud Abbas Mengatakan PBB Gagal dalam Misi untuk Mendirikan Negara Palestina
X/Twitter
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (13/8/2024) 

Mahmoud Abbas Mengatakan PBB Gagal dalam Misinya untuk Mendirikan Negara Palestina

TRIBUNNEWS.COM- Presiden Palestina Mahmoud Abbas, pada hari Selasa, mengkritik PBB karena gagal membantu mendirikan Negara Palestina, dan menyalahkan kegagalan ini pada tekanan AS, Anadolu Agency melaporkan.

“PBB telah gagal dalam misinya untuk memberikan solusi tunggal atau mengadopsi resolusi yang akan memastikan terwujudnya hak rakyat Palestina untuk bernegara,” kata Abbas saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Moskow.

"Karena tekanan AS, PBB tidak dapat memenuhi misinya untuk memberikan solusi atau mengadopsi resolusi yang akan mengamankan hak-hak rakyat Palestina," kata Abbas, di Rusia menjelang kunjungan ke Turki, di mana ia akan memberikan pidato di Parlemen Turki pada hari Kamis.

Abbas menyampaikan apresiasinya atas kerja sama Rusia-Palestina yang telah berlangsung lama, dan mengatakan bahwa negaranya telah memperoleh manfaat dari dukungan Rusia selama beberapa dekade.

Abbas juga mengutip keputusan bulan lalu oleh Mahkamah Internasional PBB yang menyatakan pendudukan Israel atas tanah Palestina sebagai ilegal dan menyerukan Israel untuk menghentikan tindakan yang melanggar hukum internasional.

Mengecam krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, ia berkata: “Lebih dari 40.000 orang telah tewas sejak Oktober, sekitar 80.000 orang terluka, dan lebih dari 15.000 orang hilang. Ini adalah realitas di Gaza, bersama dengan situasi di Yerusalem dan Tepi Barat.”

BERITA TERKAIT

Rakyat Palestina tetap teguh dalam perjuangan mereka, katanya, menanggung kesulitan dengan kesabaran dan mengandalkan dukungan kemanusiaan.


Palestina menjadi 'fokus' perhatian Rusia

Putin mengakui tantangan yang dihadapi Rusia, dengan mengatakan:

"Rusia saat ini harus membela kepentingan dan rakyatnya dengan senjata di tangan. Namun apa yang terjadi di Timur Tengah, khususnya di Palestina, tetap menjadi fokus perhatian kita."

“Kami menyaksikan dengan rasa sakit dan cemas bencana kemanusiaan yang terjadi di Palestina,” tambahnya.

Putin mengatakan Rusia telah memberikan sekitar 700 metrik ton (772 ton) bantuan kemanusiaan kepada Palestina dan terus menggunakan setiap kesempatan untuk mendukung rakyat Palestina.

“Kekhawatiran utama kami adalah korban sipil, karena menurut data terakhir, jumlah korban tewas telah mencapai 40.000 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak,” tegas Putin.

Putin menegaskan kembali komitmen Rusia terhadap resolusi damai, dengan mengatakan akar krisis Israel-Palestina terletak pada kegagalan melaksanakan keputusan untuk membentuk Negara Palestina yang merdeka.

“Kami percaya bahwa perdamaian yang langgeng dan stabil di kawasan ini memerlukan implementasi penuh semua resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya untuk pembentukan Negara Palestina yang berdaulat,” katanya.

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas