Fokus Serang Wilayah Kursk, Pasukan Ukraina Kedodoran di Donbass
Penyerangan mendadak oleh ribuan pasukan Ukraina di Kursk, Rusia, membuat posisi prajurit Vladimir Putin mundur di wilayah perbatasan.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Penyerangan mendadak oleh ribuan pasukan Ukraina di Kursk, Rusia, membuat posisi prajurit Vladimir Putin mundur di wilayah perbatasan.
Namun fokusnya invasi Ukraina di wilayah Rusia tersebut tidak diiringi dengan pertahanan di wilayah sendiri. Pasukan Volodymyr Zelensky dikabarkan kedodoran di wilayah timur negara itu.
Wilayah yang biasa disebut sebagai Donbass tersebut semakin dikuasai oleh tentara Rusia. Prajurit Ukraina diberitakan terus mengalami kemunduran.
Baca juga: Invasi Ukraina di Kursk Kejutkan Warga Sipil Rusia
Media Barat, Politico melaporkan Rusia terus menekan Ukraina ke arah barat Republik Rakyat Donetsk.
Dengan tidak fokusnya pertahanan di Donetsk, pasukan Rusia telah maju ke persimpangan utama Pokrovsk.
Poros Pokrovsk adalah wilayah penting karena menjadi persimpangan jalan dan rel kereta jalur distribusi logistik dan pasukan Kiev dalam peperangan di Donbass.
Ivan Sekach, juru bicara Brigade Mekanik ke-110 Ukraina mengatakan kondisi di Pokrovsk semakin buruk karena mereka tidak mendapatkan bantuan dengan personel dan senjata yang semakin berkurang.
"Saya akan mengatakan keadaan telah menjadi lebih buruk di bagian garis depan kami. Kami telah mendapatkan lebih sedikit amunisi daripada sebelumnya dan Rusia terus maju," kata Sekach kepada Politico.
Ia mengatakan, Brigade ke-110 saat ini dikerahkan di bagian garis depan Pokrovsk, tempat pasukan Rusia telah memperoleh kemajuan signifikan dalam 24 jam terakhir.
Sekach pesimis jika poros Pokrovsk dikuasai oleh Rusia. "Penjajah akan membalikkan keadaan Ukraina yang masih bertahan di Chasov Yar, Konstantinovka, dan Toretsk," ujarnya.
Russia Today memberitakan bahwa serangan Ukraina di Kursk adalah sebagai bargaining atau alat tawar menawar agar Rusia mau membicarakan perdamaian.
Baca juga: Rusia Turun Tangan untuk Meredakan Ketegangan antara Perwakilan AS dan Suku-suku di Suriah
Namun invasi Ukraina tersebut justru membuat Presiden Vladimir Putin semakin marah dan menutup pintu pembicaraan perdamaian.
Kementerian Pertahanan Rusia, selama 24 jam terakhir saja, pasukan Ukraina di Wilayah Kursk telah menderita hingga 340 korban dan kehilangan 19 kendaraan lapis baja, termasuk lima IFV Bradley buatan AS.
Moskow memperkirakan total kerugian Kiev dalam operasi Kursk mencapai lebih dari 2.500 tentara, 37 tank, 32 pengangkut personel lapis baja, 23 kendaraan tempur infanteri, 206 kendaraan tempur lapis baja, 96 mobil, empat sistem pertahanan udara, tiga peluncur sistem roket peluncur ganda (MLRS), dan 20 senjata lapangan.