Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gantz Ejek Netanyahu karena Takut Koalisinya Hancur: Bersikaplah Berani demi Israel!

Mantan Menteri Kabinet Perang, Benny Gantz, mendesak Netanyahu agar bersikap berani demi Israel.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Gantz Ejek Netanyahu karena Takut Koalisinya Hancur: Bersikaplah Berani demi Israel!
© Abir Sultan/Pool/AP
Benny Gantz (kanan) saat menjabat sebagai Mantan Menteri Kabinet Perang. Gantz mendesak Benjamin Netanyahu agar bersikap berani demi Israel. 

Meski demikian, Netanyahu telah mengisyaratkan keterlibatan Israel.

Sementara itu, babak baru perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan Gaza dimulai pada Kamis kemarin, di ibu kota Qatar, Doha, untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas.

Hamas mengatakan sehari sebelumnya, Rabu (14/9/2024), pihaknya akan berpartisipasi dalam pembicaraan gencatan senjata dan pertukaran sandera Gaza yang akan datang jika Israel memberikan komitmen yang jelas untuk melaksanakan proposal Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.




Pada Mei lalu, Biden mengatakan Israel mengajukan kesepakatan tiga tahap yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditawan di daerah kantong tersebut.

Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan pembangunan kembali Gaza.

Selama berbulan-bulan, Mesir, Qatar, dan AS telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza.

Baca juga: 4 Syarat Netanyahu Ancam Kesepakatan Gencatan Senjata: Israel Berhak Tak Bebaskan Tahanan Palestina

Tetapi, upaya mediasi terhenti karena penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

BERITA TERKAIT

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas.

Serangan Israel sejak itu telah menewaskan lebih dari 40.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 92.400 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas