The New Arab melaporkan Koridor Philadelphi berfungsi sebagai zona penyangga atau buffer zone antara Mesir dan Gaza.

Tempat itu juga menjadi hal penting yang dibicarakan dalam kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Hamas meminta IDF menarik diri sepenuhnya dari Gaza. Sementara itu, Mesir memperingatkan Israel agar tidak mendekati Koridor Philadelphi sejak perang di Gaza meletus.

Kepala Dinas Informasi Mesir, Diaa Rashwan menegaskan negaranya sudah menghancurkan lebih dari 1.500 terowongan dan menguatkan perbatasan Mesir-Gaza.

Rashwan juga menyebut pembatas di antara Sinai dan Rafah tidak memungkinkan adanya penyelundupan di atas maupun di bawah tanah.

Pada bulan Februari lalu citra satelit menunjukkan bahwa Mesir sedang membangun tembok di sepanjang perbatasan dengan Gaza selatan.

Video yang diunggah oleh Yayasan Sinai untuk HAM juga memperlihatkan pembangunan tembok itu. Yayasan tersebut mengklaim tembok itu akan memiliki tinggi 5 meter.

Korban jiwa tembus 40.000

Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Kamis menyebut sudah ada lebih dari 40.000 warga Palestina yang tewas karena serangan Israel. Adapun jumlah korban luka mencapai 92.401 orang.

Baca juga: Paksa Warga Palestina Masuk Terowongan Gaza, Tentara Israel: Ketimbang Kami yang Diledakkan

Menurut Associated Press, pejabat kesehatan Gaza kesusahan mengidentifikasi jasad korban karena jumlah jasad sangat banyak dan membanjiri rumah sakit.

Diperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah banyak karena ada masih ada banyak yang tertimbun di bawah puing-puing.

Serangan udara dan darat Israel di Gaza menjadi salah satu serangan militer paling besar dalam periode belakangan ini.

Sementara itu, pada hari yang sama juru bicara IDF Daniel Hagari mengklaim militer Israel sudah membunuh lebih dari 17.000 pejuang Hamas sejak perang di Gaza meletus.

Namun, belum ada konfirmasi dari pihak Hamas mengenai jumlah pejuangnya yang tewas.

(Tribunnews/Febri)