Ukraina Berhasil Duduki Kursk, Inggris Langsung Izinkan Kyiv Pakai Senjatanya di Rusia
Ukraina berhasil menduduki 74 permukiman dan 1.000 wilayah di Kursk. Pendukung Ukraina, Inggris langsung mengizinkan Kyiv pakai senjatanya di Rusia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri

TRIBUNNEWS.COM - Inggris mengizinkan Ukraina menggunakan senjatanya untuk digunakan di wilayah Rusia.
Langkah ini diambil setelah Inggris melihat kemajuan Ukraina dengan berhasil membobol pertahanan Rusia dan menduduki 74 permukiman di Kursk, wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina.
Namun, Inggris tetap membatasi penggunaan rudal jarak jauh Storm Shadow.
"Senjata Inggris dapat digunakan oleh pasukan Ukraina dalam operasi di wilayah Rusia," kata Kementerian Pertahanan Inggris, Kamis (15/8/2024).
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengonfirmasi kabar tersebut dengan mengatakan Ukraina harus menggunakan senjata itu sesuai hukum internasional.
"Ukraina memiliki hak yang jelas untuk membela diri terhadap serangan ilegal Rusia dan itu tidak menghalangi operasi di dalam Rusia," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris.
"Kami menjelaskan dengan jelas selama proses pemberian bahwa peralatan harus digunakan sesuai dengan hukum internasional," lanjutnya, seperti diberitakan Al Arabiya.
Sebelumnya pada Mei lalu, Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, mengatakan Ukraina berhak menggunakan senjata mereka untuk menargetkan wilayah Rusia.
Namun, pemerintah Inggris saat itu belum berkomentar tentang penggunaan senjata Inggris oleh pasukan Ukraina di wilayah Rusia.
Dengan adanya kebijakan terbaru ini, Ukraina kemungkinan dapat menggunakan tank-tank Inggris, rudal anti-tank, dan peralatan militer lainnya sebagai pertahanan terhadap invasi Rusia.
Inggris masih melarang penggunaan rudal Storm Shadow, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Ukraina Mengguncang Rusia, Serangan di Kursk Tunjukkan Ambisi Baru Kyiv di Medan Perang
Ukraina baru-baru ini mengklaim telah merebut lebih dari 1.000 kilometer di Kursk dengan menggunakan segerombolan drone, artileri berat, dan tank.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan serangan di Kursk bertujuan untuk menekan Presiden Rusia, Vladimir Putin agar menyerah dan mau memulai perundingan damai.
Sebelumnya, Inggris telah menjanjikan 7,6 miliar pound dalam bantuan militer untuk Ukraina sejak Februari 2022 ketika invasi Rusia dimulai, menurut perpustakaan House of Commons, yang menerbitkan penelitian.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.