Meski Kursk Dikuasai Ukraina, Rusia Terus 'Ngegas' Serang Donbass
Meski wilayahnya di Oblast Kursk sedang diinvasi oleh tentara Ukraina, Rusia tidak mengurangi serangannya di wilayah Donbass.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Meski wilayahnya di Oblast Kursk sedang diinvasi oleh tentara Ukraina, Rusia tidak mengurangi serangannya di wilayah Donbass.
Institut Studi Perang (ISW) mengungkapkan bahwa pasukan Vladimir Putin terus 'ngegas' untuk menguasai Ukraina bagian timur tersebut.
Lembaga asal Amerika Serikat tersebut menyimpulkan bahwa Moskow telah memprioritaskan operasi ofensif mereka di wilayah timur Ukraina secara keseluruhan.
Baca juga: Tanpa Disadari, Pasukan Rusia Diintai 30-an Makhluk Mirip Anjing di Medan Perang Donbass
"Pasukan Rusia mempertahankan tempo ofensif yang relatif tinggi di Oblast Donetsk, yang menunjukkan bahwa komando militer Rusia terus memprioritaskan kemajuan di wilayah timur Ukraina bahkan saat Ukraina menekan pasukan Rusia di Oblast Kursk."
Pasukan Rusia terus menjalankan taktik mereka, yang bertujuan untuk mengepung pasukan Ukraina di tenggara kota Pokrovsk.
"Rekaman geolokasi yang dipublikasikan pada tanggal 14 dan 15 Agustus menunjukkan bahwa pasukan Rusia baru-baru ini maju ke timur Pokrovsk di Hrodivka dan tenggara Pokrovsk di Mykolaivka, Zhelanne, dan Orlivka, dan ISW menilai bahwa pasukan Rusia kemungkinan merebut Orlivka dan Zhelanne."
Dilaporkan pula bahwa pasukan Rusia terus melancarkan serangan mekanis di dekat Donetsk selama beberapa minggu terakhir.
Rusia melancarkan serangan rudal ke daerah permukiman di Sumy pada 17 Agustus, yang menyebabkan dua orang mencari pertolongan medis.
Tercatat bahwa Rusia melancarkan serangan rudal ke daerah permukiman kota Sumy pada 17 Agustus 2024, sekitar pukul 06:05.
Rudal tersebut menghantam tempat parkir mobil, merusak gedung pusat perbelanjaan, lima gedung bertingkat, dan sedikitnya 15 kendaraan di tempat parkir tersebut.
Baca juga: Ukraina Tangkap Pejabat Perekrut Tentara, Diduga Terima Suap Penghindar Wajib Militer
Ivan Sekach, juru bicara Brigade Mekanik ke-110 Ukraina mengatakan kondisi di Pokrovsk semakin buruk karena mereka tidak mendapatkan bantuan dengan personel dan senjata yang semakin berkurang.
"Saya akan mengatakan keadaan telah menjadi lebih buruk di bagian garis depan kami. Kami telah mendapatkan lebih sedikit amunisi daripada sebelumnya dan Rusia terus maju," kata Sekach kepada Politico.
Ia mengatakan, Brigade ke-110 saat ini dikerahkan di bagian garis depan Pokrovsk, tempat pasukan Rusia telah memperoleh kemajuan signifikan dalam 24 jam terakhir.
Sekach pesimis jika poros Pokrovsk dikuasai oleh Rusia. "Penjajah akan membalikkan keadaan Ukraina yang masih bertahan di Chasov Yar, Konstantinovka, dan Toretsk," ujarnya.