Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

9 Fakta Virus Monkeypox Jenis Baru, Menyebar ke Negara Mana, Gejala hingga Cara Melindungi Diri

Ke negara mana saja virus mpox jenis baru ini menyebar? Apa saja gejalanya? Bagaimana Anda bisa melindungi diri sendiri? Simak di artikel berikut ini.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in 9 Fakta Virus Monkeypox Jenis Baru, Menyebar ke Negara Mana, Gejala hingga Cara Melindungi Diri
CDC/The Star
Pasien monkeypox di Republik Demokratik Kongo saat wabah pada tahun 1997. Ke negara mana saja virus mpox jenis baru ini menyebar? Apa saja gejalanya? Bagaimana Anda bisa melindungi diri sendiri? Simak di artikel berikut ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak sembilan fakta terkait virus Monkeypox (virus cacar monyet) atau juga dikenal dengan Mpox, yang dirangkum dari berbagai sumber dalam artikel berikut ini.

Sejuah ini, setidaknya dua negara di luar Afrika telah melaporkan kasus Mpox, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa virus tersebut  menjadi “darurat kesehatan masyarakat” awal minggu ini.

Inilah yang kita ketahui sejauh ini tentang di mana penyakit ini menyebar, bagaimana penyakit ini memengaruhi tubuh manusia, dan cara melindungi diri dari infeksi.

1. Monkeypox

Dikutip dari laman Russia Today yang dipublikasikan pada Kamis (24/11/2022) lalu, Monkeypox mulai menarik perhatian media global tahun setelah menyerang puluhan ribu orang di Amerika Utara dan Eropa tahun 2022 kemarin.

Meski secara teknis Mpox bukan merupakan infeksi menular seksual, penyakit ini menyebar melalui kontak kulit dan mukosa, dan banyak dialami kaum gay.

Data WHO menunjukkan bahwa sebagian besar kasus yang tercatat, terjadi karena adanya 'kontak seksual'.

Orang dapat tertular Monkeypox melalui sentuhan luka atau lesi menular pada pasien.

BERITA TERKAIT

Beberapa dokter juga berpendapat bahwa cacar monyet dapat tertular melalui udara yang dihirup dari seseorang yang memiliki lesi menular di tenggorokannya, meskipun mereka menyoroti bahwa kasus ini sangat jarang terjadi.

Kebanyakan infeksi bersifat ringan dan dapat diobati dengan menggunakan obat antivirus dan dengan mengisolasi pasien sampai gejalanya mereda.

Akan tetapi, dalam kasus yang serius, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi termasuk ensefalitis – atau peradangan otak – serta masalah jantung dan mata.

Baca juga: WHO Undang Produsen Vaksin Monkeypox Serahkan Berkas untuk Evaluasi Darurat

Monkeypox paling sering menimbulkan gejala termasuk ruam, demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Lesi kulit dapat bertahan hingga satu bulan dan penyakit ini menyebar melalui kontak fisik yang dekat dengan pasien yang terinfeksi atau pakaian atau seprai mereka.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Science, para peneliti membandingkan penularan Monkeypox dari 2018 hingga 2022.

Ilmuwan menemukan bahwa tingkat mutasi meningkat pesat.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas