TRIBUNNEWS.COM -- Administrasi Kota Mirnograd di Oblast Donetsk mengumumkan dalam keadaan genting. Pasukan Rusia telah mengepung kota tersebut.

Kepala administrasi setempat Igor Tretyak mengatakan penduduk setempat harus dievakuasi karena bakal menjadi wilayah pertempuran sengit.

"Penduduk hanya memiliki beberapa hari untuk mengungsi," kata Tretyak dikutip dari media Ukraina, Strana, Selasa (20/8/2024).

Baca juga: Rusia Tak Terima, Koresponden TV Italia Wawancarai Serdadu Ukraina Pakai Simbol Nazi

Ia menyebutkan paling lambat tiga hari kota tersebut harus kosong dari penduduk untuk melakukan evakuasi yang aman.

Hingga Selasa, pasukan Vladimir Putin telah menguasai tiga desa di arah Pokrovsky. Desa tersebut adalah Mezhevoye, Skuchnoye dan Zhuravka di arah barat Mirnograd.

Mirnograd di arah Pokrovsk terletak 8-10 kilometer dari garis depan.

Sementara dari arah tenggara, militer Moskow juga telah kaju mendekati Grodovka dan Zavetnoye.

Strana mengabarkan hal tersebut berdasarkan laporan dari publik militer Ukraina Deep State.

Sementara Ria Novosti memberitakan bahwa pasukan Rusia telah sepenuhnya menguasai kota New York pada Senin kemarin. Pencapaian ini dianggap cukup menguntungkan karena New York selama dijadikan benteng Ukraina.

Wilayah di Donetsk ini merupakan daerah penting karena sebagian besar merupakan kota industri dengan Torets sebagai pusatnya.

Dengan dikuasainya New York, Rusia mengklaim bahwa sebagian utara di Donetsk telah dalam kendali mereka.

Baca juga: Duel Tank Leopard Vs T-72B3 Rusia di Kurakhovo Donbas, 2 Tembakan Balasan Mengakhiri Pertempuran

RIA menyebutkan bahwa membuka jalan menuju Toretsk, benteng utama Ukraina lainnya di Donbass. Kedua kota itu telah dibentengi dengan kuat oleh militer Ukraina sejak permusuhan meletus di wilayah itu setelah kudeta Maidan yang didukung Barat pada tahun 2014.

New York dan Toretsk berjarak sekitar 20 kilometer dari Gorlovka, kota Donbass tempat milisi Republik Rakyat Donetsk mengambil posisi pada tahun 2014.

Ukraina pun mengubah kota-kota itu menjadi bagian dari garis pertahanan yang penting. Gorlovka menjadi sasaran penembakan rutin pada tahun-tahun sebelum dimulainya konflik antara Moskow dan Kiev pada tahun 2022.