Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netanyahu Didemo Warga Israel saat IDF Evakuasi Sandera Tewas dari Gaza, Dinilai Korbankan Sandera

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dikecam saat tentara Israel mengevakuasi sandera yang tewas dari Gaza

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Netanyahu Didemo Warga Israel saat IDF Evakuasi Sandera Tewas dari Gaza, Dinilai Korbankan Sandera
HO
Ribuan warga Israel kembali turun ke jalanan kota, menuntut Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu segera digulingkan dari kursi kepemimpinan Israel. 

Netanyahu Dikecam Warga Israel saat Tentara Israel Mengevakuasi Sandera yang Tewas dari Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dikecam saat tentara Israel mengevakuasi sandera yang tewas dari Gaza

Keluarga sandera Israel di Gaza menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meninggalkan orang yang mereka cintai demi kelangsungan hidup politiknya, Anadolu Agency melaporkan.

Kritik tersebut muncul setelah tentara mengatakan, Selasa, bahwa mereka telah menemukan jasad enam sandera dari daerah kantong Palestina.

Menurut lembaga penyiaran publik Israel, KAN , keenam sandera tersebut masih hidup ketika dibawa ke Gaza pada 7 Oktober 2023.

“Dia dan semua sandera bisa saja dibawa kembali,” kata Mati Dancyg, yang ayahnya termasuk di antara para sandera yang tewas, kepada KAN.

"Netanyahu memilih untuk mengorbankan para sandera. Karma akan menghakiminya dan dia akan membayarnya dengan harga yang mahal," katanya, menuduh Perdana Menteri Israel "memilih untuk meninggalkan para sandera agar bisa bertahan hidup".

Berita Rekomendasi

Shahar Mor, yang pamannya juga terbunuh di Gaza, mengatakan pemerintah Israel “membuang-buang waktu dan kesempatan untuk menyelamatkannya.”

"Darah ada di tangan pemerintah. Demi kelangsungan hidup Netanyahu, paman saya meninggal," katanya kepada Radio 103FM setempat .

Dalam sebuah pernyataan, keluarga tersebut menganggap pemerintah Netanyahu bertanggung jawab atas kematian para sandera karena keterlambatan dalam mencapai kesepakatan pertukaran dengan Hamas untuk menyelamatkan nyawa para sandera.

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, juga menyalahkan Netanyahu karena mengambil kembali tawanan yang tewas.

Israel memperkirakan sekitar 110 warga Israel ditahan di Gaza, sementara Hamas mengatakan bahwa banyak tawanan tewas dalam serangan Israel di daerah kantong itu.

Pada awal Juni, tentara Israel menyelamatkan empat tawanan hidup-hidup dari Kamp Pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, dalam sebuah operasi yang mengakibatkan kematian lebih dari 210 warga sipil Palestina akibat artileri berat dan serangan udara.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Namun, upaya mediasi terhenti karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, serangan Israel di Gaza, yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, terus berlanjut.

Konflik tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.170 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 92.740 cedera, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade Gaza yang terus berlanjut telah mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga sebagian besar wilayah hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terakhirnya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diinvasi pada 6 Mei.

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas