Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan Ukraina yang Terobos Perbatasan Kursk Dapat Pelatihan dari AS, Inggris dan Polandia

Moskow sebelumnya menuduh AS dan negara-negara Barat lainnya membiarkan Kiev menyerang jauh di dalam wilayah Rusia dan menargetkan warga sipil.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Pasukan Ukraina yang Terobos Perbatasan Kursk Dapat Pelatihan dari AS, Inggris dan Polandia
Sputnik Internasional
Sebuah rumah warga di Kursk rusak oleh invasi pasukan Ukraina di kota Sudzha di wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina. Foto ini dirilis saluran telegram penjabat Gubernur wilayah Kursk Alexei Smirnov pada Selasa, 6 Agustus 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) mengatakan, tiga negara NATO telah membantu Ukraina untuk merencanakan dan mengeksekusi serangan pasukan Ukraina ke wilayah Kursk Rusia.

Moskow sebelumnya menuduh AS dan negara-negara Barat lainnya membiarkan Kiev menyerang jauh di dalam wilayah Rusia dan menargetkan warga sipil.

“Menurut informasi yang tersedia, operasi Angkatan Bersenjata Ukraina di Wilayah Kursk dipersiapkan dengan keterlibatan badan keamanan AS, Inggris dan Polandia,” kata SVR dalam sebuah pernyataan yang dimuat surat kabar Izvestia hari Rabu, 21 Agustus 2024.

Menurut SVR, unit Ukraina yang melintasi perbatasan awal bulan ini menjalani pelatihan di Inggris dan Jerman.

“Penasihat militer dari negara-negara NATO membantu koordinasi unit penyerang dan penggunaan senjata Barat oleh Ukraina,” kata badan tersebut. Ia menambahkan bahwa NATO telah menyediakan data satelit kepada Kiev mengenai pergerakan pasukan Rusia.

Serangan terbesar Kiev ke wilayah Rusia yang diakui secara internasional tersebut dimulai pada 6 Agustus, diawali dengan serangan tentara Ukraina ke pos perbatasan Rusia.

Mereka kemudian menyerbu beberapa desa, serta kota Sudzha, sebuah kota perbatasan berpenduduk 5.000 jiwa.

Berita Rekomendasi

Pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan Kiev bermaksud untuk membangun “zona penyangga” di tanah Rusia sebagai alibi atas serangan yang dilakukan pasukannya ke Kursk.

Negara-negara Barat mendukung serangan tersebut. Menurut The Times, beberapa pejuang yang berpartisipasi dalam operasi tersebut menjalani pelatihan tempur perkotaan di Inggris.

Baca juga: Lawan Rusia, Ukraina Siapkan Dana Rp9 Triliun Untuk Produksi Drone

Tentara Ukraina telah banyak menggunakan senjata yang disediakan Barat di Kursk, termasuk kendaraan lapis baja Stryker buatan AS dan kendaraan lapis baja Marder buatan Jerman, beberapa di antaranya telah dihancurkan oleh Rusia.

Moskow mengatur evakuasi warga sipil dari daerah yang terkena dampak dan mengerahkan pasukan tambahan untuk mengusir musuh.

Tim penyelamat membersihkan puing-puing rumah yang hancur akibat serangan di kota Bilopillia, dekat perbatasan Rusia di wilayah Sumy, pada 18 Agustus 2024, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Genya SAVILOV / AFP)
Tim penyelamat membersihkan puing-puing rumah yang hancur akibat serangan di kota Bilopillia, dekat perbatasan Rusia di wilayah Sumy, pada 18 Agustus 2024, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Genya SAVILOV / AFP) (AFP/GENYA SAVILOV)

Menurut laporan terbaru dari Kementerian Pertahanan Rusia, Kiev kehilangan hingga 350 tentara dan 25 kendaraan lapis baja di Wilayah Kursk pada hari Selasa saja.

Zelenskiy Makin Pede Setelah Pasukannya Terobos Kursk

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy makin percaya diri setelah pasukannya berhasil menerobos kedaulatan Rusia di wilayah Kursk.

Menurut dia, keberhasilan pasukannya menerbos wilayah Rusia seharusnya bisa meyakinkan negara-negara Barat agar menyetujui permintaan senjata jarak jauh Ukraina tanpa perlu mengkhawatirkan seperti apa reaksi Rusia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas