Israel Picu Perang Regional dengan Cara Bunuh Pemimpin Fatah Khalil Maqdah di Lebanon, Kata Tirawy
Israel bunuh militan Palestina tingkat atas saat perundingan gencatan senjata Gaza menemui jalan buntu
Penulis: Muhammad Barir
Israel Picu Perang Regional dengan Cara Bunuh Pemimpin Fatah Khalil Maqdah di Lebanon, Kata Fatah
TRIBUNNEWS.COM- Israel membunuh militan Palestina tingkat atas saat perundingan gencatan senjata Gaza menemui jalan buntu
Militer Israel membunuh seorang militan senior Palestina di Lebanon pada hari Rabu, yang memicu tuduhan dari gerakan Fatah bahwa Israel mencoba untuk memicu perang regional.
Serangan yang menewaskan Khalil Maqdah, yang digambarkan oleh Fatah sebagai "salah satu pemimpin" sayap bersenjatanya di Lebanon, terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengakhiri lawatannya ke Timur Tengah yang bertujuan mencapai gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas di Gaza.
Pada hari Rabu, Presiden AS Joe Biden menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan "menegaskan bahwa kita harus menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera," tulis presiden di X, yang sebelumnya bernama Twitter.
Fatah, yang bermarkas di Tepi Barat yang diduduki Israel dan menyaingi penguasa Islam Jalur Gaza, Hamas, mengatakan Maqdah terbunuh di dekat kota Sidon di Lebanon selatan.
Israel menuduhnya "mengarahkan serangan dan menyelundupkan senjata" ke Tepi Barat dan bekerja sama dengan pasukan Iran.
Pembunuhannya menandai pertama kalinya Israel menargetkan anggota senior Fatah dalam lebih dari 10 bulan bentrokan lintas perbatasan dengan militan Lebanon, sebagian besar dari Hizbullah, selama perang Gaza.
Tawfiq Tirawy, anggota komite pusat Fatah, mengatakan kepada AFP bahwa "pembunuhan tersebut... merupakan bukti lebih lanjut bahwa Israel ingin memicu perang skala penuh di wilayah tersebut".
Blinken, yang meninggalkan Qatar Selasa malam tampaknya dengan tangan kosong, mengimbau Hamas untuk segera menerima proposal gencatan senjata yang dirancang AS, sementara juga secara terbuka tidak setuju dengan Israel atas kehadirannya di masa depan di Jalur Gaza yang terkepung.
"Waktu sangatlah penting," kata Blinken sebelum terbang meninggalkan Doha setelah singgah di Mesir dan Israel.
Gencatan senjata "perlu dilakukan, dan harus dilakukan dalam beberapa hari ke depan," katanya.
Israel Bom Sekolah Tempat Perlindungan Pengungsi Gaza
Di darat, Gaza kembali diguncang serangan udara, menurut wartawan AFP, responden pertama, saksi mata dan militer Israel, yang juga mengeluarkan perintah evakuasi baru.
Badan pertahanan sipil di wilayah yang dikuasai Hamas mengatakan sedikitnya tiga orang tewas dan 10 anak terluka dalam serangan Israel terhadap sekolah yang diubah menjadi tempat perlindungan di Kota Gaza.