Peluru dan Alat Peledak Brigade Martir Al-Aqsa dan Batalyon Tulkarm Sambut Serbuan Pasukan Israel
bentrokan bersenjata terjadi antara pejuang perlawanan Palestina dan tentara pendudukan di sekitar kamp Tulkarm di Tepi Barat, Kamis.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Pada tanggal 15 Agustus, pemboman yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap pertemuan warga di kamp Balata menyebabkan kematian dua pemuda dan melukai tujuh lainnya, termasuk Jamal Al-Saudi, yang dipindahkan ke Rumah Sakit Pemerintah Rafidia di Nablus, sebelum kematiannya diumumkan hari ini.
Sehubungan dengan perang dahsyat yang dilancarkan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, pemukim dan tentara Israel meningkatkan operasi militer dan serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat, menyebabkan 637 korban meninggal warga Palestina dan sekitar 5.400 orang terluka, menurut data dari Kementerian Kesehatan Palestina.
Deklarasi Perang di Tepi Barat
Pada Jumat pekan lalu, Faksi-faksi gerakan perlawanan Palestina, Hamas dan Palestine Islamic Jihad (PIJ) alias Jihad Islam Palestina langsung mengeluarkan pernyataan soal serangan pemukim Yahudi Israel terhadap desa Jit di Qalqilya, di Tepi Barat.
Dalam serbuan tersebut, sekitar 100 pemukim Israel, 50 di antaranya bertopeng, membakar rumah dan kendaraan warga Palestina serta menembak mati seorang pemuda Palestina.
Baca juga: Lembaga Keamanan Israel Teguncang, 50 Pemukim Yahudi Bertopeng Serbu Desa Jit Qalqilya di Tepi Barat
Gerakan Perlawanan Hamas mengatakan kalau serangan pemukim terhadap desa Jit adalah bukti konklusif dari pendekatan dan rencana pendudukan teroris terhadap tanah dan masyarakat kami di Tepi Barat.
"Kami menyerukan kepada rakyat kami di semua provinsi di Tepi Barat untuk bangkit dalam kemarahan guna menghalangi para pemukim Israel dan menangkis serangan teroris mereka," kata Hamas dalam pernyatan tersebut.
Hamas menyatakan berduka atas kematian Rashid Mahmoud Sada, yang mereka sebut secara heroik terbunuh oleh tembakan milisi pemukim di desa Jit.
Ia mengatakan bahwa kebijakan penggerebekan, pembunuhan, dan pelepasan kawanan pemukim hanya akan meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap tanah dan kesucian mereka.
Di lain pihak, Gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan kalau serangan yang dilakukan pemukim Israel adalah sebuah pernyataan perang.
"Serangan 100 geng pemukim di desa Jeit dan pembakaran rumah serta kendaraan (warga Palestina) merupakan deklarasi perang terhadap rakyat kami di Tepi Barat," kata pernyataan PIJ.
"Pengepungan pendudukan terhadap desa tersebut selama serangan tersebut mengingatkan kita pada pembantaian geng Stern, Irgun, Haganah dan lainnya pada tahun 1948," tambah pernyataan PIJ.
PIJ menyatakan, partisipasi tentara pendudukan Israel (IDF) dalam melindungi kejahatan ini membuktikan bahwa apa yang dilaksanakan adalah rencana pemerintah yang disponsori oleh penjahat Netanyahu.
"Kami meminta masyarakat di setiap desa dan kota di Tepi Barat untuk terus menghadapi geng pemukim untuk melindungi tanah dan anak-anak kami," kata PIJ.

Pertempuran Meletus di Seluruh Tepi Barat
Partisipasi milisi pemukim Israel dalam serangan langsung ini menyusul naiknya eskalasi situasi konflik di Tepi Barat imbas berlarutnya perang Gaza.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.