Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertama Kalinya, Ukraina Akui Gunakan Senjata yang Dipasok AS untuk Serang Rusia

Pada Rabu (21/8/2024), untuk pertama kalinya Ukraina mengakui telah menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menyerang Rusia.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Pertama Kalinya, Ukraina Akui Gunakan Senjata yang Dipasok AS untuk Serang Rusia
Facebook/Volodymyr Zelenskyi
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Pada Rabu (21/8/2024), untuk pertama kalinya Ukraina mengakui telah menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menyerang Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada Rabu (21/8/2024), untuk pertama kalinya Ukraina mengakui telah menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menyerang Rusia.

Kyiv mengonfirmasi memakai senjata dari Amerika Serikat (AS) untuk menyerang jembatan Rusia di atas sungai Seym di Kursk.

Pada Senin (19/8/2024) kemarin, seorang penyelidik militer Rusia mengatakan bahwa Ukraina telah menghancurkan satu dari tiga jembatan di Seym.

Pasukan Ukraina juga merusak dua jembatan lainnya di Rusia, Al Jazeera melaporkan.

Akan tetapi, sampai saat ini AS belum berkomentar secara resmi mengenai benarkah bahwa senjatanya sudah digunakan.

Sebelum Ukraina mengonfirmasi hal ini, Juru bicara Kremlin sebelumnya sudah menduga kalau Kyiv menggunakan senjat Barat dalam serangan baru-baru ini di wilayah Kursk.

“Untuk pertama kalinya, wilayah Kursk diserang peluncur roket buatan Barat, mungkin HIMARS [Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi] Amerika,” kata Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, pada 16 Agustus di aplikasi perpesanan Telegram.

Berita Rekomendasi

Serangan Ukraina yang berkelanjutan ke Kursk dimulai pada tanggal 6 Agustus 2024 kemarin.

Ukraina menghancurkan jembatan ketiga di Kursk, yang berdiri di atas Sungai Seym pada Selasa (20/8/2024).

"Penghancurkan tersebut merupakan bagian dari upaya nyata Ukraina memperluas 'zona penyangga' militer di dalam wilayah Rusia," lapor jurnalis The Guardian, Dan Sabbagh.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengklaim pasukan Ukraina telah menguasai lebih dari 1.250 km persegi (483 mil persegi) dan 92 permukiman di Kursk.

Baca juga: Rusuh di Penjara Rusia Tewaskan Setidaknya 3 Orang, Teroris Minta Tebusan 2 Juta Dolar AS

Sebelumnya, Ukraina mengeklaim telah menghancurkan jembatan kedua di wilayah Kursk, demikian The Guardian melaporkan pada Senin (19/8/2024).

Komandan Angkatan Udara Ukraina, Mykola Oleshchuk mengungkapkan, tujuan jembatan Kursk dihancurkan adalah untuk mengganggu rute pasokan Moskow saat serangan Kyiv.

"Minus satu jembatan lagi," kata Komandan angkatan udara Ukraina Mykola Oleshchuk di Telegram.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas