Pembalasan Dimulai, Hizbullah Bombardir Israel Pakai 320 Roket Katyusha, Tahap 1 Bidik 11 Target IDF
Pejuang Hizbullah mengklaim 320 roket Katyusha ditembakkan ke Israel dalam tahap pertama pembalasan.
Penulis: Muhammad Barir
Pembalasan Dimulai, Hizbullah Bombardir Israel Pakai 320 Roket Katyusha, Tahap 1 Bidik 11 Target
TRIBUNNEWS.COM- Pejuang Hizbullah mengklaim 320 roket Katyusha ditembakkan ke Israel dalam tahap pertama pembalasan.
Kelompok Hizbullah mengklaim menyerang pangkalan militer 'untuk memfasilitasi perjalanan pesawat tanpa awak' dan operasi 'akan memakan waktu'
Menyusul serangan pendahuluan IDF di Lebanon selatan, Hizbullah mengeluarkan dua pernyataan pada Minggu pagi, merinci apa yang digambarkannya sebagai "tahap pertama" dari tanggapannya terhadap pembunuhan kepala militernya Fuad Shukr di Beirut, dan mengklaim telah menembakkan 320 roket ke "target militer" di Israel.
Balasan Tahap Pertama Pembunuhan Fuad Shukr, Targetkan 11 Instalasi Militer israel
Hizbullah meluncurkan serangan balasan tahap pertama terhadap Israel sebagai balasan atas pembunuhan Fuad Shukr
Hizbullah pada hari Minggu mengumumkan tahap pertama serangan balasan terhadap Israel, mengerahkan pesawat tanpa awak dan meluncurkan 320 roket Katyusha yang menargetkan 11 instalasi militer Israel.
"Sesungguhnya, kami akan membalas dendam kepada para penjahat," kata Hizbullah dalam sebuah rilis, yang menyebut tindakan ini sebagai balasan atas pembunuhan komandan senior mereka, Fuad Shukr, dalam serangan udara Israel akhir Juli di Beirut.
Hizbullah mengatakan pihaknya berhasil menargetkan dan menyerang Pangkalan Meron, Posisi Artileri Neveh Ziv, Pangkalan Zaatoun, Posisi Artileri Zaoura, Pangkalan Sahel, Pangkalan Ein Zeitim, dan Barak Ramot Naftali.
Di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, gerakan itu mengatakan mereka juga menyerang Barak Keila, Barak UAV, Pangkalan Nafah, dan Pangkalan Yardena.
Pada saat yang sama, militer Israel mengungkapkan bahwa "puluhan" pesawat tempur melakukan operasi di dalam Lebanon setelah mendeteksi persiapan Hizbullah untuk meluncurkan roket ke Israel.
Sumber keamanan di Lebanon, sebagaimana dikutip Reuters, melaporkan sekitar 40 serangan Israel berdampak pada wilayah selatan negara itu.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, mengumumkan keadaan darurat selama 48 jam ke depan.
Menanggapi peristiwa tersebut, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett menegaskan kembali dukungan teguh Amerika Serikat terhadap "hak Israel untuk mempertahankan diri."
Serangan udara Israel baru-baru ini yang menargetkan para pemimpin Hamas dan Hizbullah, di tengah perang Gaza yang sedang berlangsung sejak 7 Oktober, telah menimbulkan kekhawatiran akan potensi eskalasi regional.