4 Orang Tewas dalam Serangan Rudal dan Pesawat Nirawak Besar-besaran oleh Rusia
Sebuah ledakan yang menewaskan sedikitnya empat orang terdengar di beberapa kota di Ukraina pada Senin (26/8/2024) dini hari, waktu setempat.
Penulis: tribunsolo
Editor: Tiara Shelavie
Tak hanya itu, empat orang termasuk seorang anak laki-laki berusia 10 tahun terluka di Provinsi Odesa, menurut Gubernur Odesa, Oleh Kiper.
Diketahui, ledakan di kota itu terdengar sesaat sebelum pukul 08.30 pagi, waktu setempat.
Lalu, selang beberapa menit kemudian terdengar suara ledakan susulan.
Ledakan lainnya terdengar tepat setelah pukul 09.00 pagi, tak lama setelah Angkatan Udara Ukraina mengatakan MiG-31 Rusia, yang digunakan untuk meluncurkan rudal balistik Kinzhal, berada di udara.
Menurut Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, ledakan tersebut mengakibatkan adanya pemadaman listrik di beberapa distrik di ibu kota.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan ada masalah dengan pasokan air di tepi kanan kota.
Kepala Administrasi Militer Regional Kyiv, Ruslan Kravchenko mengatakan, fasilitas infrastruktur di Kyiv telah terkena dampak.
Ia juga menambahkan, pihak berwenang sedang mendirikan "titik-titik tak terkalahkan."
Titik-titik itu merupakan stasiun komunal yang menyediakan fasilitas pengisian daya ponsel dan akses internet bagi penduduk yang terkena dampak pemadaman listrik.
Diberitakan Reuters, Rusia memiliki 11 pesawat pengebom strategis TU-95 di udara dan mengonfirmasi peluncuran sejumlah rudal.
Pihak berwenang setempat melaporkan ledakan di kota Lutsk di barat laut dan mengatakan bahwa sebuah blok apartemen telah rusak dan mereka sedang memverifikasi kemungkinan korban.
Baca juga: 30 Persen Ukraina Dicaplok Rusia, Ini Kata Zelensky Soal Perdamaian
Diketahui, warga Ukraina telah mengantisipasi serangan rudal besar Rusia selama beberapa waktu.
Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan minggu lalu tentang peningkatan risiko serangan menjelang Hari Kemerdekaan Ukraina, yang diperingati Ukraina pada Sabtu (24/8/2024).
Ukraina sendiri telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak jarak jauhnya terhadap Rusia untuk mencoba membalas Moskow, yang melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.